Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Produksi Batubara Triwulan I Mencapai 93 Juta Ton

image-gnews
Bongkar muat batu bara di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. TEMPO/Aditia Noviansyah
Bongkar muat batu bara di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. TEMPO/Aditia Noviansyah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Asosiasi Pertambangan Batubara Indonesia (APBI) menyatakan produksi batubara Indonesia pada triwulan pertama 2013 mencapai 93 juta ton. Ketua APBI Bob Kamandanu mengatakan secara umum produksi ini naik sekitar 2 persen hingga 3 persen di atas produksi 2013.

"Produksi yang meningkat tinggi sampai 20 persen untuk batubara kualitas menengah ke bawah, yang banyak GAR (Gross as Received) 4.200 dan GAR 3.800 juga sudah mulai kencang. Kalau 4 tahun sampai 5 tahun terakhir itu yang banyak dicari " kata Bob Kamandanu ketika ditemui di sela Konferensi Pers Komite Kerja Lintas Asosiasi Pertambangan Minerba di Jakarta, Senin, 15 April 2013.

Bob mengatakan dari total produksi batubara pada triwulan pertama 2013, sekitar separuhnya adalah batubara kualitas rendah. Batubara kualitas rendah ini juga banyak diminta oleh pasar ekspor. "Karena mereka sadar yang ada di Indonesia adalah batubara kualitas menengah ke bawah," kata Bob.

Bob memperkirakan produksi batubara tahun ini bisa melampaui 400 juta ton jika harga batubara tahun ini membaik, di atas US$ 90 per ton. Saat ini harga batubara acuan pada April 2013 masih US$ 88,6 per metrik ton. Bob mengatakan harga saat ini masih rendah karena stok batubara masih tinggi.

"Kebetulan ada over stok di India, jadi tren sampai Juni masih akan terus di kisaran itu. Tetapi setelah itu akan membaik karena China juga mulai naik, Amerika Serikat juga membaik," kata Bob.

Bob menambahkan bila kondisi perekonomian Amerika Serikat membaik, maka permintaan batubara dari Korea dan Thailand juga akan meningkat. Bob mengharapkan harga batubara tidak turun hingga di bawah US$ 85 per ton.

Meskipun produksi batubara meningkat, Bob mengatakan penyerapan di dalam negeri belum tumbuh secara signifikan. "Dari dulu penyerapan batubara oleh pasar domestik masih sekitar 40 juta ton sampai 60 juta ton per tahun," katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Karena konsumsi dalam negeri yang masih rendah, menurut ia, rencana pembatasan ekspor batubara belum diperlukan. Saat ini untuk menentukan kebijakan batubara ke depan, Bob meminta pemerintah menyediakan data cadangan dan kebutuhan batubara Indonesia.

"Pemerintah Indonesia harus tahu 20 tahun atau 30 tahun ke depan batubara jenis apa yang dibutuhkan, pembangkitnya di mana saja. Juga persebaran cadangan batubaranya di mana saja dan kualitas batubara per daerah," katanya.

APBI menyatakan pada 2012 produksi batubara nasional mencapai 384 juta ton. Sementara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menargetkan produksi batubara 2013 sebesar 390 juta ton. Dari jumlah tersebut, yang dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri sebesar 74,32 juta ton.

BERNADETTE CHRISTINA

Topik Terhangat TEMPO:Sprindik KPK || Serangan Penjara Sleman || Harta Djoko Susilo || Nasib Anas



Berita Terkait
Lion Air yang Jatuh di Bali Masih Diselidiki KNKT
Tergelincir di Bali, Calon Penumpang Batal Naik Lion Air 

Ini Rute Baru yang Disiapkan Garuda Indonesia


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Bahlil Akan Bagikan Ribuan Izin Tambang ke Ormas, Pusesda: Hanya Akan Berakhir pada Jual-Beli IUP

8 hari lalu

Menteri Investasi Bahlil Lahadalia saat merespon soal namanya muncul sebagai kandidat Ketum Partai Golkar menggantikan Airlangga Hartarto di Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis, 13 Juli 2023. TEMPO/M Julnis Firmansyah
Bahlil Akan Bagikan Ribuan Izin Tambang ke Ormas, Pusesda: Hanya Akan Berakhir pada Jual-Beli IUP

Pusat Studi Ekonomi dan Sumber Daya Alam (Pusesda) menolak rencana Bahlil membagikan izin usaha pertambangan (IUP) ke organisasi kemasyarakatan.


Menteri ESDM Sebut Bahlil Cabut 2.051 Izin Tambang

9 hari lalu

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif saat mengikuti rapat kerja dengan Komisi VII DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 24 Mei 2023. Rapat tersebut membahas penjelasan terkait perpanjangan izin ekspor tembaga, timah, bauksit, dan mineral lainnya, rencana mitigasi dampak pelarangan ekspor mineral, blueprint pengembangan ekosistem industri pengolahan mineral. TEMPO/M Taufan Rengganis
Menteri ESDM Sebut Bahlil Cabut 2.051 Izin Tambang

Menteri ESDM Arifin Tasrif menyebut Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia sudah mencabut 2.051 Izin Usaha Pertambangan (IUP) sejak 2022.


Neraca Dagang Indonesia-Vietnam 2023 Surplus, Ditopang Ekspor Batu Bara

17 hari lalu

Tumpukan peti kemas di Pelabuhan New Priok Container Terminal One (NPCT1) Jakarta, Kamis 22 Februari 2024. Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan terjadi penurunan ekspor dan impor pada Januari 2024. Nilai ekspor Januari 2024 turun jika dibandingkan bulan sebelumnya pada Desember 2023 yang sebesar 22,39 USD miliar. TEMPO/Tony Hartawan
Neraca Dagang Indonesia-Vietnam 2023 Surplus, Ditopang Ekspor Batu Bara

Neraca dagang antara Indonesia dan Vietnam mencapai USD 12,84 Miliar sepanjang 2024 lalu.


Luhut Sebut Simbara Kerek Penerimaan Pajak dan Royalti Batu Bara

20 hari lalu

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan memberi sambutan saat acara penandatanganan dokumen transaksi pengambilalihan saham Divestasi PT Vale Indonesia Tbk. di Jakarta, Senin, 26 Februari 2024. TEMPO/Tony Hartawan
Luhut Sebut Simbara Kerek Penerimaan Pajak dan Royalti Batu Bara

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyebut Simbara menaikan penerimaan pajak batu bara.


Sekretariat JETP Tunggu Aturan Kementerian ESDM untuk Pandu Pensiun Dini PLTU Batu Bara

29 hari lalu

PLTU Suralaya, Cilegon, Banten. TEMPO/Dasril Roszandi
Sekretariat JETP Tunggu Aturan Kementerian ESDM untuk Pandu Pensiun Dini PLTU Batu Bara

Sekretariat Just Energy Transition Partnership (JETP) menunggu perangkat peraturan dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).


Tekstil Hingga Perikanan Diprediksi Terdampak Resesi Jepang, Batu Bara dan Nikel Waspada

38 hari lalu

Presiden Joko Widodo dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida secara resmi membuka KTT Peringatan 50 Tahun Kemitraan ASEAN-Jepang di Tokyo, Minggu (17/12).
Tekstil Hingga Perikanan Diprediksi Terdampak Resesi Jepang, Batu Bara dan Nikel Waspada

Ekonom Indef menyebut sejumlah sektor bakal terdampak oleh resesi yang melanda Jepang, tujuan ekspor terbesar keempat Indonesia.


Nilai Ekspor Batu Bara RI Lesu, Turun US$ 590,1 Juta: Terbesar ke Cina dan India

41 hari lalu

Ilustrasi Batu Bara. shutterstock.com
Nilai Ekspor Batu Bara RI Lesu, Turun US$ 590,1 Juta: Terbesar ke Cina dan India

Sepanjang Januari 2024, nilai ekspor batu bara tercatat US$ 2,41 miliar, turun dari bulan sebelumnya US$ 3 miliar.


Selain Nonton Dirty Vote, Tonton Juga Sexy Killers yang Rilis Sebelum Pemilu 2019

45 hari lalu

Sexy Killers. youtube.com
Selain Nonton Dirty Vote, Tonton Juga Sexy Killers yang Rilis Sebelum Pemilu 2019

Sebelum Dirty Vote, Dandhy Laksono Lebih Dahulu menggarap Sexy Killers yang tayang ketika masa tenang Pemilu 2019. Dengan kisah berbeda, Sexy Killers lebih membahas persoalan lingkungan di Indonesia.


Tom Lembong Ingatkan Luhut soal Harga Nikel: Hati-hati Berbicara Terlalu Dini

47 hari lalu

Thomas Lembong dan  Luhut Binsar Pandjaitan. ANTARA
Tom Lembong Ingatkan Luhut soal Harga Nikel: Hati-hati Berbicara Terlalu Dini

Co-captain Timnas AMIN Tom Lembong angkat bicara soal pernyataan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan mengenai harga nikel.


Berkunjung ke Kota Tambang Masa Lalu di Sawahlunto, Kini Jadi Cagar Budaya

56 hari lalu

Lubang bekas tambang batu bara di Museum Mbah Soero, Sawahlunto, Sumatra Barat (TEMPO/Fachri Hamzah)
Berkunjung ke Kota Tambang Masa Lalu di Sawahlunto, Kini Jadi Cagar Budaya

Sawahlunto saat pertama kali ditemukan Belanda memiliki cadangan batu bara yang besarnya mencapai 250 ton.