TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu prosedur tersulit dalam penerbangan adalah ketika pesawat akan lepas landas dan mendarat. Kecelakaan pesawat Lion Air menjelang pendaratan pada Sabtu, 20 April 2013, lalu sudah kesekian kalinya terjadi di penerbangan nasional.
Selain maskapai Lion Air, terdapat beberapa peristiwa kecelakaan pesawat di ujung landasan. Ada yang disebabkan gagal mendarat ataupun gagal terbang. Berikut daftarnya:
Maskapai : Lion Air nomor JT-0538
Pesawat : MD-82
Rute : Jakarta-Surabaya
Korban : 26 penumpang dan awak tewas
Pukul 18.05, 30 November 2004 pesawat yang berpenumpang 165 orang dipiloti Kapten Dwi Mawaskoro mengalami kecelakaan karena gagal mendarat ketika hendak transit di Solo. Ketika pesawat menyentuh landasan pesawat mendarat terlalu di tengah, sekitar 1.200-1.300 meter dari ujung landasan.
Kemudian pilot Dwi sulit mengendalikan pesawat. Pesawat yang meluncur tidak kuat melakukan pengereman dan terus meluncur menghunjam ke sawah, sekitar 300 meter dari landasan pendaratan. Terakhir pesawat menabrak makam Desa Ngesrep, Kecamatan Ngemplak, Boyolali. Kondisi depan pesawat hancur, sementara lambung tengah patah, dan dua sayap juga patah.
Menurut KNKT, kecelakaan Lion Air disebabkan oleh cuaca buruk dan sistem pembalik dari spoiler yang tak bekerja dengan baik. Spoiler adalah sirip atau lempengan berengsel yang berukuran kecil di atas permukaan sayap. Spoiler berfungsi untuk "membuang"
daya angkat sehingga pesawat menurun atau berfungsi melambatkan dalam persiapan mendarat. Selain itu, kondisi landasan yang terkena genangan setinggi 2-6 milimeter menyebabkan hukum hydroplaning sehingga menyulitkan pengereman.
Selanjutnya: Mandala Airlines