TEMPO.CO, San Francisco - Yayasan Lingkungan Hidup Goldman mengumumkan nama enam penerima hadiah Lingkungan Hidup Goldman 2013. Pengumuman dan pemberian hadiah ini berlangsung di San Francisco Opera House, Amerika Serikat, sore hari ini pukul 17.00, Senin, 15 April 2013.
Dalam siaran pers yang diberikan kepada Tempo.Co, hadiah ini diberikan untuk para pemimpin yang tanpa rasa takut melawan semua rintangan demi melindungi lingkungan hidup dan komunitas mereka. (Baca: Penyanyi Glenn Fredly Ketemu Mama Aleta)
Pemberian Hadiah Lingkungan Hidup Goldman ini mendukung orang-orang yang berjuang untuk memenangkan perjuangan lingkungan hidup terhadap ancaman-ancaman dan mengilhami orang-orang biasa untuk mengambil tindakan-tindakan luar biasa untuk melindungi dunia. Hadiah Lingkungan Hidup Goldman dirintis pada tahun 1989 oleh pemimpin masyarakat dan dermawan Richard N. Goldman dan istrinya, Rhoda H. Goldman.
Para pemenang hadiah Lingkungan Hidup Goldman dipilih oleh dewan juri internasional berdasarkan nominasi rahasia yang diserahkan oleh suatu jaringan kerja organisasi-organisasi dan orang-orang dalam bidang lingkungan hidup. Para pemenang berpartisipasi dalam suatu perjalanan 10 hari ke San Francisco dan Washington D.C. untuk upacara dan penyerahan hadiah, konferensi pers, pertemuan media, dan sejumlah pertemuan dengan berbagai pemimpin politis, kebijakan umum, dan lingkungan hidup. Simaklah lebih lanjut di www.goldmanprize.org.
Hadiah Lingkungan Hidup Goldman yang kini memasuki tahun ke-24 diberikan setiap tahun kepada para pahlawan lingkungan hidup, yang masing-masing mewakili enam kawasan benua yang berpenghuni. Dengan jumlah uang tunai US$ 150 ribu per orang atau hampir Rp 1,5 miliar.
Hadiah ini merupakan hadiah terbesar untuk aktivisme lingkungan hidup di tingkat akar rumput. Para pemenang akan menerima anugerah dalam upacara khusus Senin sore ini, 15 April, di San Francisco Opera House. Kemudian pada Rabu, 17 April, akan berlangsung suatu upacara yang lebih kecil di Ronald Reagan Building dan International Trade Center di Washington D.C.
Yang membanggakan dalam ajang internasional ini terdapat satu orang dari Indonesia bernama Aleta Baun. Wanita yang biasa disapa Mama Aleta ini tercatat sebagai satu dari pemenang dan penerima hadiah Lingkungan Hidup Goldman 2013.
Mama Aleta melalui perjuangannya mengorganisasi ratusan warga desa setempat untuk secara damai menduduki tempat-tempat penambangan marmer dalam suatu “protes sambil menenun”. Aleta juga tercatat sebagai perempuan yang berani melakukan penghentian dan perusakan tanah hutan yang sakral di Gunung Mutis di Pulau Timor.
Koran Tempo edisi 26 Oktober 2008 lalu pernah menulis profil Mama Aleta yang juga dijuluki sebagai Kartini-nya pegunungan Molo. Ketika itu, dalam wawancaranya dengan Koran Tempo, wanita bersuara lembut yang menjadi pembicara di sebuah acara konferensi tentang perempuan ini menceritakan pengalamannya berhadapan dengan aparat, pemerintah, dan beberapa perusahaan pertambangan yang membuka lahan di tempatnya.
“Banyak masyarakat di sana yang sudah terlalu lelah berjuang, seperti kehilangan semangat, akhirnya mengalami depresi. Saya dengan segala cara memberi kekuatan untuk menyemangati dan mendampingi mereka,” katanya bersuara lembut menenangkan hati bagi yang mendengarnya.
Ketika Tempo.Co mengucapkan selamat kepada Mama Aleta melalui telepon seluler, lagi-lagi dia bersuara lembut dan merendah, “Terima kasih, saya melakukan ini demi perjuangan rakyat pegunungan Molo,” ujarnya. Selamat Mama Aleta!
HADRIANI P
Topik Terhangat:
Serangan Penjara Sleman| Harta Djoko Susilo | Nasib Anas
Baca juga:
@SBYudhoyono 'Digoda' Bintang Porno
Akun @SBYudhoyono Strategi Perbaiki Citra Demokrat
Cuit Perdana @SBYudhoyono Nanti Malam
Dikuntit Intel, Anas Urbaningrum Punya Cerita
Mega: Saya Memang Sudah Sepuh, tapi....