TEMPO.CO, Badung -Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menyatakan kotak hitam yang terdiri dari Cockpit Voice Recorder (CVR) dan Flight Data Recorder (FDR) sedang diproses di Jakarta. "FDR-nya sudah berhasil di-download," kata Ketua Subkomite Udara KNKT, Masruri, saat ditemui Tempo di sela-sela rapat dengan tim investigasi di Bandara Ngurah Rai, Selasa malam, 16 April 2013.
Dia menambahkan tim KNKT di Jakarta sudah membersihkan CVR. Saat ini KNKT masih belum bisa mengumumkan hasil penyelidikan atas kecelakaan Lion Air pada Sabtu pekan lalu. Dalam penyelidikan ini, KNKT dibantu oleh pihak asing, yaitu Accident Representatives dari Amerika Serikat dan advisors dari Boeing.
Masruri menyebut ada lima orang Accident Representatives serta empat advisors dari Boeing yang ikut menginvestigasi. Selain itu, KNKT juga mendapat bantuan dari inspektur Direktorat Kelaikan dan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) Kementerian Perhubungan, serta Lion Air. Ia mengatakan, Indonesia masih belum ahli dalam menyelidiki pesawat jenis 737-800 NG karena pesawat tersebut tergolong baru.
Direktur Umum Lion Air, Edward Sirait, menyatakan pesawat bernomor penerbangan JT 904 dengan rute Bandung-Denpasar ini mengalami insiden di Bandara Ngurah Rai pada Sabtu, 13 April 2013. "Ketika hendak mendarat, ternyata tidak sampai di landasan karena mengalami insiden," ujarnya dalam konferensi pers di kantor Lion Air, Sabtu, 13 April 2013.
Pesawat dengan nomor registrasi PK-LKS tersebut membawa 101 penumpang, terdiri atas 95 penumpang dewasa, 5 anak, dan seorang bayi. Pesawat juga membawa tujuh awak pesawat. Saat ini semua penumpang dalam keadaan selamat. "Tidak ada yang meninggal. Proses evakuasi dilakukan awak bekerja sama dengan penumpang," kata dia.
MARIA YUNIAR