TEMPO.CO - Minum sedikit alkohol selama kehamilan tidak membahayakan perkembangan perilaku dan mental anak, demikian laporan Jurnal Internasioal Obstetri dan Ginekologi (BJOG). Kesimpulan ini diambil setelah dilakukan pengujian terhadap 10 ribu anak berumur 7 tahun di Inggris.
Sebanyak 10 ribu anak ini adalah anak yang lahir dengan ibu yang mengkonsumsi alkohol selama kehamilan dengan jumlah sedikit maupun anak yang lahir dari ibu yang tidak mengkonsumsi alkohol sama sekali. Hasil penelitian menunjukkan sedikit perbedaan yang ditemukan antara dua kelompok.
Sebelumnya, peraturan tentang minuman beralkohol dari pemerintah Inggris menyebutkan agar wanita hamil menjauhkan diri dari alkohol. Bila seandainya mereka mengkonsumsi alkohol, sebaiknya tidak lebih dari dua unit selama seminggu.
Prof. Yvonne Kelly, koordinator penulis dan penelitian di International Journal of Obstetri dan Ginekologi, menyatakan, "Kami tahu minum berat selama kehamilan memiliki efek yang sangat merusak, tapi sangat tidak mungkin bila minum dalam jumlah kecil dapat memiliki dampak," ujarnya.
Menurut Kelly, secara biologis tidak masuk akal bila alkohol yang dikonsumsi dalam jumlah sedikit akan mempengaruhi perkembangan anak. "Anak-anak tumbuh akan sangat dipengaruhi oleh lingkungan secara besar-besaran," kata Kelly "Meskipun kami telah mengikuti anak-anak selama tujuh tahun pertama kehidupan mereka, penelitian lebih lanjut diperlukan untuk mendeteksi apakah ada efek samping dari rendahnya tingkat konsumsi alkohol pada kehamilan muncul nanti di masa kecil."
Minum sedikit digolongkan sebagai mengkonsumsi sebanyak dua unit alkohol per minggu. Unit A adalah setengah pint bir atau ukuran single minuman golongan spirit.
Penelitian ini mengumpulkan data dari Millenium Cohort Study, sebuah studi nasional dari bayi yang lahir di Inggris antara 2000-2002. Ketika anak-anak itu berusia sembilan bulan, ibu mereka ditanya apakah mereka pernah mabuk alkohol selama kehamilan. Sekitar 57% mengatakan mereka abstain selama kehamilan dan 23% lainnya adalah peminum ringan.
Ketika anak-anak mencapai usia tujuh tahun, orang tua dan guru sekolah diminta untuk menilai perilaku sosial dan emosional mereka. Termasuk apakah anak-anak itu hiperaktif dan memiliki masalah perhatian. Mereka juga diuji keterampilan matematika, membaca, serta keterampilan spasial lainnya.
Temuan penelitian juga mengisyaratkan bahwa anak laki-laki yang lahir dari peminum ringan memiliki sedikit masalah perilaku. Namun, mereka juga memiliki kemampuan membaca dan keterampilan spesial lain yang lebih baik daripada mereka yang lahir dari ibu yang tidak minum selama hamil
Studi sebelumnya juga pernah mengangkat hal ini, meskipun studi terdahulu berpendapat bahwa perbedaan tetap muncul antara ibu hamil peminum ringan dan yang tidak minum sama sekali, tetapi lebih sedikit. Perbedaan lebih banyak muncul karena latar belakang pendapatan atau pendidikan yang lebih tinggi, atau sebaliknya.
BBC | CHETA NILAWATY
Baca juga:
Ibu Hamil Tidur Telentang Risiko Kematian Bayi
Ini Kenapa Gigi Lubang Bikin Ibu Hamil Keguguran
Hamil Bikin Kaki Perempuan Lebih Besar
Hamil Sambil Bekerja Tak Berisiko Buruk pada Bayi?
Ibu Hamil Sebaiknya Hindari Vaksin