TEMPO.CO, Jakarta - Penggusuran lapak pedagang di Stasiun Pasar Minggu ricuh. Sejumlah pedagang dibantu mahasiswa Universitas Indonesia melawan sekitar 900 petugas pengamanan PT Kereta Api yang menghancurkan lapak dagangan mereka.
"Kenapa tiba-tiba kios kami dibongkar?" kata seorang pedagang, Tian Novita, 27 tahun, Kamis, 18 April 2013. Dia mengaku tidak mendapat pemberitahuan mengenai pembongkaran hari ini.
Menurut perempuan yang berdagang minuman selama 10 tahun di stasiun itu, pemberitahuan pembongkaran lapak diketahuinya pada Agustus 2012.
Kini, sebanyak 29 kios pedagang yang berjajar di salah satu peron Stasiun Pasar Minggu sudah rata dengan tanah. Akibat perlawanan itu, seorang pedagang dikabarkan meninggal karena terkena serangan jantung. Adapun seorang pedagang mengalami patah tangan karena melawan petugas.
Kepala Humas PT Kereta Api Daerah Operasi Satu Jakarta, Agus Sutijono, mengatakan, sudah memberi tahu penertiban itu kepada pemilik lapak di Stasiun Pasar Minggu sejak Desember tahun lalu. "Bahasanya bukan digusur, tapi ditertibkan," ujar Agus.
Menurut dia, para pedagang itu hanya menyewa tempat dan saat ini masa sewanya sudah habis. Oleh karena itu, PT Kereta berhak menggunakannya lagi.
Agus menambahkan, tujuan dari penertiban ini agar para penumpang merasa nyaman ketika menggunakan jasa kereta api. Dia memprediksi akan ada 1,2 juta pengguna jasa kereta api pada 2016.
RENLY JAMES YOSUA
Topik Terhangat:
Ujian Nasional | Bom Boston | Lion Air Jatuh | Kasus Cebongan
Baca juga:
EDISI KHUSUS Tipu-Tipu Jagad Maya
Sunah Rasul Hakim Setyabudi dan Gratifikasi Seks
@SBYudhoyono Follow Artis-artis Ini