TEMPO.CO , Jakarta:Rencana pemerintah menaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi untuk kendaraan pribadi tetap membuat kuota BBM jebol hingga akhir tahun. Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa menyatakan kuota BBM bisa jebol hingga 48,5 juta kiloliter.
"Kalau doing nothing, 46 juta kiloliter bisa jebol sampai 53 juta kiloliter. Tapi dengan kebijakan ini dan IT yang akan diberlakukan pada Juli nanti, akan naik juga menjadi 48,5 juta kiloliter," kata Hatta seusai sidang kabinet di kantor Presiden, Jakarta, Rabu, 17 April 2013.
Menurut Hatta, jebolnya kuota BBM merupakan akibat tumbuhnya industri otomotif di Indonesia. Tahun ini, pemerintah memprediksikan industri mobil akan terus tumbuh dengan jumlah penjualan mencapai 1,2 juta unit, naik dari tahun sebelumnya yang tercatat sebanyak 1,1 juta. "Jadi memang sesuai kenaikan pertumbuhan mobil," kata Hatta.
Pemerintah tengah mempersiapkan kebijakan kenaikan bensin bersubsidi untuk kendaraan pribadi yang menekan konsumsi yang terus melonjak. Kenaikan harga BBM diusulkan menjadi Rp 6.500. Namun kenaikan tidak berlaku untuk pelat kuning dan kendaraan bermotor agar tidak menimbulkan gejolak kepada masyarakat miskin.
Dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2013, pemerintah menganggarkan subsidi energi sebesar Rp 274,7 triliun. Perinciannya subsidi listrik Rp 80,9 triliun dan subsidi BBM Rp193,8 triliun dengan volume sebesar 46 juta kiloliter.
Berdasarkan perhitungan pemerintah, harga keekonomian BBM adalah Rp 9.500 per liter. Sedangkan harga yang dibayar oleh konsumen hanya Rp 4.500 per liter. Artinya, pemerintah menanggung subsidi sebesar Rp 5.000 per liter.
ANGGA SUKMA WIJAYA
Topik Terhangat:
Baca juga:
EDISI KHUSUS Tipu-Tipu Jagad Maya
Gayus Tambunan Beli Rumah Dekat Penjara Sukamiskin
VIDEO Bom Meledak di Boston, #prayforboston