TEMPO.CO, Miami - Biro investigasi Amerika, Federal Bureau of Investigasi (FBI), meminta saran pemain basket Dennis Rodman tentang Korea Utara. Hal tersebut diklaim Rodman usai pertemuan dengan petinggi FBI, Rabu, 17 April 2013.
"Mereka ingin tahu apa yang terjadi dan siapa yang memegang kendali di sana," ujar Rodman pada Miami Herald, kemarin. Ini adalah pengakuan pertama pemerintah Amerika Serikat terhadap upaya "diplomasi" yang dilakukan Rodman dalam kunjungannya, Februari lalu.
Sebelumnya, Gedung Putih bersikap skeptis terhadap pertemuan Rodman dengan pemimpin Korea Utara, Kim Jong-Un. Namun, kini Rodman dianggap sebagai salah satu aset diplomasi Amerika Serikat.
"Saya berharap perang tak terjadi. Amerika hanya berupaya melindungi warga dan sekutunya," ujar Rodman. Untuk itu, ia mengatakan perlu kembali pergi ke Korea Utara untuk menyampaikan pesan ini langsung pada Jong-Un.
Pemimpin muda Korea Utara itu telah menganggap Rodman sebagai teman. Makanya, pebasket eksentrik itu rencananya bakal kembali ke negeri itu, menghadiri undangan Jong-Un pada Agustus mendatang. "Ia mengajakku berlibur. Aku ingin kembali ke sana," ujarnya.
Rodman adalah orang Amerika terkenal pertama yang bisa menemui Jong-Un. Terakhir kali ia datang ke Pyongyang bersama klub basket Harlem Globetrotters. Jong-Un memang dikenal menggemari basket kala remaja.
MIAMI HERALD | ANDI PERDANA
Topik Terhangat:
Lion Air Jatuh | Serangan Penjara Sleman| Harta Djoko Susilo | Nasib Anas
Baca juga:
EDISI KHUSUS Tipu-Tipu Jagad Maya
Sunah Rasul Hakim Setyabudi dan Gratifikasi Seks
Sopir Hakim Setyabudi Tak Tahu Suap Seks Bosnya
@SBYudhoyono Follow Artis-artis Ini