TEMPO.CO, Boston - Salah satu dari dua tersangka pelaku pengeboman di Boston tewas dengan luka tembak. Sebelumnya, polisi menyerbu kediamannya di Watertown, Boston.
Menurut petugas rumah sakit, tersangka bernama Tamerlan Tsarneav dibawa ke rumah sakit dalam kondisi tak bernyawa dengan beberapa luka tembak. Jenazahnya dibawa ke Beth Israel Deaconess Medical Center di Boston.
Namun dokter menyangsikan hanya luka tembak yang menyebabkan kematiannya. "Ada tanda-tanda lebih dari sekedar luka tembak," kata dokter yang tidak bersedia menyebutkan namanya. Ia menduga, dari luka yang ditimbulkan, kemungkinan dia terkena ledakan.
Polisi melakukan pencarian dari rumah ke rumah-rumah setelah kedua pelaku yang tertangkap kamera CCTV berhasil diidentifikasi.
Seorang pejabat keamanan nasional mengidentifikasi buronan itu sebagai Dzhokar A. Tsarnaev, 19 tahun, dan mengatakan tersangka tewas adalah saudaranya, Tamerlan Tsarneav, 26 tahun. Dua bersaudara ini telah berada di Amerika Serikat selama beberapa tahun, kata pejabat itu.
Aparat keamanan kini terus mengejar Dzhokhar A. Tsarnaev, tersangka kedua insiden ledakan bom Boston Marathon, setelah kakaknya Tamerlan Tzarnaev, tersangka pertama tewas di rumah sakit setelah diberondong peluru aparat.
Dzhokhar, 19 tahun, tinggal di Cambridge, Massachusetts. Dia bersama kakaknya dilaporkan dari kawasan dekat Chechnya, Rusia, yang menggelorakan separatisme demi berdirinya negara Islam.
Mereka memasuki Amerika Serikat bersama keluarganya pada 2002 atau 2003. Sedangkan Tamerlan menjadi penduduk permanen sejak 2007. Dzhokhar pernah bersekolah di Makhachkala, ibu kota Republik Dagestan antara 1999-2001.
REUTERS | TRIP B