TEMPO.CO, Jakarta - Persatuan Sepak bola Seluruh Indonesia (PSSI) masih belum bisa memastikan keikutsertaan klub-klub Indonesia di ASEAN Super League (ASL), kompetisi antarklub regional Asia Tenggara yang akan dimulai pada 2015 mendatang. Kebimbangan itu disebabkan masih belum jelasnya konsep dan peserta kompetisi yang digagas sejak sekitar lima tahun lalu itu.
"Kami hati-hati karena formatnya masih digodok. Durasi kompetisi selama delapan bulan tentu mengganggu liga domestik masing-masing negara," kata Joko Driyono, Jumat, 19 April 2013.
Beberapa negara sejauh ini memang masih bingung soal klub yang akan mewakili setiap negara. AFF dan sponsor pun sempat melontarkan ide agar setiap negara peserta diwakili klub baru, sehingga tidak akan mengganggu kelangsungan kompetisi lokal dan konsentrasi klub-klub yang berkompetisi di dalamnya.
"Memang itu tidak akan mengganggu dari sisi jadwal, tapi manfaatnya apa? Apa tidak akan menjad masalah?" ujar Joko lagi.
"Jadi harus jelas terlebih dahulu seperti apa, misalnya siapa klub partisipannya dan berapa klub yang mewakili setiap negara. Lalu kapan pertandingan akan dilaksanakan, apakah pertengahan pekan atau akhir pekan? Masih harus dipertimbangkan banyak hal, dan saya melihat AFF sudah cukup hati-hati merumuskan hal itu," Joko menambahkan.
Keputusan menggelar ASEAN Super League dicapai saat rapat AFF di Malaysia pada awal April kemarin. Saat itu, AFF menyatakan akan menggulirkan liga regional sepak bola Asia Tenggara dengan 16 peserta. Namun untuk tahun pertama pelaksanaan pada 2015 mendatang, liga baru akan diikuti delapan tim.
Kompetisi ASL sendiri merupakan rencana sejak lama yang tertunda. Mulai diapungkan sejak 2008, pembahasannya mentok lantaran beberapa hal, seperti keraguan terhadap kapabilitas finansial klub-klub Asia Tenggara.
Hanya Liga Primer Thailand yang saat ini mulai menapak naik dan dilirik sponsor, yang dinilai punya kemampuan finansial. Adapun Liga Super Malaysia kerap kali dililit dugaan pengaturan skor, mirip-mirip dengan Liga Singapura. Liga Vietnam tertunda beberapa bulan akibat kesulitan finansial, serupa dengan dua kompetisi di Indonesia: Liga Super dan Liga Prima.
ARIE FIRDAUS
Topik Hangat:
Ujian Nasional | Bom Boston | Lion Air Jatuh | Serangan Penjara Sleman | Harta Djoko Susilo
Berita Terpopuler:
Kena Gusur, Warga Waduk Pluit Marah kepada Jokowi
Begini Tampang Tersangka Bom Boston Sesuai CCTV
Lion Air Jatuh, Boeing Beri Penghargaan Pilot
Jokowi Dilarang 'Nyapres'
Jokowi Tak Suka Ujian Nasional