TEMPO.CO, Majalengka - Sedikitnya 1990 jiwa atau 657 keluarga terpaksa mengungsi. Longsor dan tanah ambles yang menjadi penyebabnya.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, kejadian bermula sekitar 3 hari lalu di Kampung Cigintung Desa Cimuncang, Kecamatan Malausma, Kabupaten Majalengka. Saat itu hujan deras menyebabkan longsor.
Bahkan longsor yang terjadi telah menyebabkan terbentuknya tebing curam dengan kedalaman sekitar 6 meter. Tidak hanya itu, pergeseran tanah pun sering terjadi sehingga warga takut untuk tinggal di rumahnya lagi.
Akibatnya, saat ini semua warga kampung pun mulai mengungsikan barang-barang mereka ke rumah saudara mereka di desa tetangga.
Ahmad, seorang tokoh masyarakat setempat menjelaskan bahwa saat ini warga di kampung tersebut dalam keadaan panik. "Pergerakan tanah terjadi hampir setiap hari," kata Ahmad. Warga pun mulai khawatir karena saat ini rumah mereka sudah mengalami retak-retak dan bisa rubuh setiap saat.
Baca Juga:
Seorang warga setempat, Siti, menjelaskan bahwa ia dan keluarganya terpaksa mengungsi ke rumah saudaranya di kampung sebelah. "Pergerakan tanah hampir terjadi setiap malam. Tadi malam saya sampai menyuruh suami dan anak keluar rumah," katanya. Saat ini rumah mereka pun sudah mengalami retak-retak di bagian dinding.
Sementara itu berdasarkan data dari Petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Majalengka, saat ini ada sekitar 400 rumah di kampung tersebut yang sudah tidak layak ditempati akibat dindingnya retak parah. Sedangkan 11 rumah lainnya sudah ambruk.
IVANSYAH
Topik Terhangat:
Ujian Nasional | Bom Boston | Lion Air Jatuh | Kasus Cebongan
Baca juga:
EDISI KHUSUS Preman Jogja
Calon Kapolri Rekening Gendut? PPATK Turun Tangan
Tak Ada Lagi Pentolan Preman di Yogya
Kisruh UN, Menteri Nuh: Ini Musibah
Partai Kabah Lamar Yenny Wahid