Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Bakrie Pipe Garap Proyek Pipa Gas Arun-Belawan  

image-gnews
TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO/Dhemas Reviyanto
Iklan

TEMPO.CO, Houston — PT Pertamina Gas telah menunjuk PT Bakrie Pipe Industries menggarap proyek jaringan pipa gas dari Lhok Sukon dan terminal Arun menuju terminal penampung dan regasifikasi (FSRU) Belawan. Direktur Utama PT Pertamina Gas, Gunung Sardjono Hadi, mengatakan, penunjukan kontraktor yang akan membangun proyek itu telah diputuskan pekan lalu.

Menurut dia, Bakrie Pipe menyisihkan sejumlah pesaing lain yang berminat membangun jaringan pipa seluas 370 kilometer ini. “Bakrie Pipe akan segera memulai kegiatan konstruksi,” kata Gunung kepada Tempo di sela-sela pelaksanaan 17th International Conference & Exhibition on Liquefied Natural Gas (LNG 17), Kamis lalu waktu Houston, Amerika Serikat.

Dia optimistis pembangunan pipa tersebut dapat terealisasi dalam waktu dekat. Sebab, Pertamina sudah mendapatkan izin yang dibutuhkan dari pemerintah daerah setempat, yaitu Pemerintah Daerah Aceh dan Pemerintah Daerah Sumatera Utara.

Pemerintah berencana agar pasokan gas dari hasil regasifikasi LNG Arun akan disalurkan ke Belawan. Penyaluran dilakukan melalui pipa yang dibangun PT Pertamina dari Arun ke Pangkalan Brandan, Sumatera Utara. Sedangkan distribusi gas dari Pangkalan Bandan ke Belawan akan menggunakan jaringan pipa yang sudah ada.

Untuk pembangunan pipa Arun-Belawan, Pertamina Gas telah mengalokasikan dana investasi sebesar US$ 500 juta. Dana investasi tersebut jauh lebih tinggi dari rencana Pertamina Gas sebelumnya. Awalnya, Pertamina Gas memperkirakan pembangunan pipa Arun akan menelan dana investasi US$ 350-400 juta. “Dana investasi meningkat karena ada perubahan panjang pipa,” kata Gunung.

Pertamina Gas akhirnya menambah panjang pipa sekitar 100 kilometer, sehingga total panjang pipa menjadi 370 kilometer. Adapun perinciannya yaitu dari ruas poin B–SLS A sepanjang 75 kilometer dan dari ruas SLS A-Belawan sepanjang 295 kilometer.

Menurut Gunung, sesuai rencana, pembangunan pipa tersebut akan selesai pada akhir 2014. Dalam tahun ini, pihaknya menargetkan konstruksi fisik pipa mencapai 20 persen. “Target kami, jaringan pipa itu sudah beroperasi pada Oktober 2014,” katanya.

Sebelumnya, Vice President Technology Direktorat Gas Pertamina, Daniel Syahputra Purba, mengatakan, setelah menetapkan Final Investment Decision proyek terminal regasifikasi dan hub LNG Arun, PT Pertamina (Persero) mulai melaksanakan tahapan rekayasa, pengadaan, dan konstruksi (EPC) untuk percepatan penyediaan infrastruktur penerima LNG di Tanah Air. Pertamina telah menetapkan PT Rekayasa Industri sebagai kontraktor EPC untuk proyek senilai US$ 80 juta tersebut.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Kegiatan EPC telah dimulai sejak Maret dan diperkirakan akan tuntas dalam waktu 19 bulan. “Setelah FID ditetapkan bulan Februari lalu, Rekayasa Industri sebagai kontraktor EPC proyek terminal regasifikasi dan hub LNG Arun telah memulai tahap EPC sejak Maret, dan diperkirakan pada September 2014 pekerjaan EPC akan tuntas,” ujar Daniel.

Menurut dia, setelah pekerjaan EPC tuntas, akan dilakukan start up dan commissioning yang diperkirakan membutuhkan waktu sekitar tiga bulan. “Sehingga November 2014 fasilitas tersebut diharapkan sudah dapat beroperasi secara komersial.”

Proyek terminal regasifikasi dan hub LNG Arun sangat mendesak untuk dilakukan, mengingat kilang LNG Arun akan stop beroperasi pada 2014 karena pasokan gas dari hulu yang sudah menipis dan tidak ditemukannya prospek baru serta berakhirnya kontrak penjualan LNG Arun pada 2014. Di sisi lain, aset yang dikelola oleh PT Arun NGL sejak 1974 itu terdiri dari enam train kilang LNG berkapasitas 12,5 juta ton per tahun (MTPA), yang dilengkapi dengan lima unit tangki LNG berkapasitas 636 ribu meter kubik, fasilitas ekstraksi LPG berkapasitas 1,4 MTPA berikut empat unit tangki LPG berkapasitas 302 ribu meter kubik, dan fasilitas lainnya yang masih dapat dimanfaatkan.

Adapun kebutuhan gas di Nanggroe Aceh Darussalam dan Sumatera Utara, khususnya Medan, rata-rata akan berada pada level di atas 420,20 MMscfd hingga 2020. Sedangkan kemampuan pasokan gas tanpa adanya penambahan infrastruktur baru maksimal hanya akan mencapai 224 MMscfd. Itu pun hanya akan berlangsung dalam setahun pada 2018 dengan kecenderungan akan terus turun.

“Fakta ini menunjukkan urgensi dari proyek terminal regasifikasi dan hub LNG Arun dan proyek-proyek infrastruktur gas lainnya di kedua daerah tersebut,” tuturnya.

Daniel mengatakan, untuk membawa sebagian gas dari terminal regasifikasi dan hub LNG Arun ke Medan dan sekitarnya, Pertamina melalui anak perusahaan, PT Pertamina Gas, segera menetapkan pemenang kontraktor EPC pada bulan ini. Pipa gas dari Arun ke Medan tersebut ditargetkan rampung pada Oktober 2014 sehingga langsung terintegrasi dengan fasilitas terminal regasifikasi dan hub LNG Arun.

SETRI YASRA (HOUSTON)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Pemboran 427 Sumur Pengembangan Selesai, SKK Migas Soroti Ketersediaan Rig

2 September 2023

Ilustrasi proyek migas SKK Migas. Foto: dok SKK Migas
Pemboran 427 Sumur Pengembangan Selesai, SKK Migas Soroti Ketersediaan Rig

SKK Migas mencatat telah menyelesaikan pemboran 427 sumur pengembangan hingga Juli 2023.


Petronas Klaim Tak Ada Indikasi Korupsi dalam Kontrak Migas di Sarawak

27 Mei 2023

Petronas. REUTERS/Hasnoor Hussain
Petronas Klaim Tak Ada Indikasi Korupsi dalam Kontrak Migas di Sarawak

Pernyataan Petronas itu muncul setelah Komisi Anti Korupsi Malaysia (MACC) sehari sebelumnya mengumumkan penyelidikan dugaan korupsi kontrak migas itu


12 Proyek Migas Kelar, SKK Migas Bidik 3 Proyek Lagi Onstream di Tahun Ini

29 Oktober 2021

Ilustrasi SKK Migas. ANTARA
12 Proyek Migas Kelar, SKK Migas Bidik 3 Proyek Lagi Onstream di Tahun Ini

SKK Migas sedang melakukan koordinasi dengan KKKS untuk menambah tiga proyek baru yang ditargetkan bisa onstream tahun ini.


Kontrak Blok Masela Diperpanjang Sampai Tahun 2055

13 Juli 2019

Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto saat berkunjung ke Kantor Tempo, Jakarta, 12 Juli 2019. TEMPO/Fardi Bestari
Kontrak Blok Masela Diperpanjang Sampai Tahun 2055

SKK Migas menyetujui perpanjangan kontrak Blok Masela yang seharusnya berakhir pada 2028 menjadi tahun 2055.


Arcandra Tahar: Kontrak Harga Jual Beli Gas Jadi Sumber Masalah

25 September 2018

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar di kantor Kementerian ESDM, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Selasa, 13 Maret 2018. TEMPO/Lani Diana
Arcandra Tahar: Kontrak Harga Jual Beli Gas Jadi Sumber Masalah

Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar menyebut salah satu tantangan dalam pengembangan gas nasional adalah kontrak harga yang bisa berubah-ubah.


ESDM Perpanjang Empat Kontrak Bagi Hasil Migas

11 Juli 2018

Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi, Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam, President dan GM Total E&P Indonesie Arividya Noviyanto Presiden Direktur Pertamina Hulu Indonesia Bambang Manumayoso, Direktur Utama Pertamina Hulu Mahakam Ida Yusmiati, SVP Exploration Pertamina RP Yudiantoro, dan Deputi Perencanaan SKK Migas Jaffee Arizon Suardin saat meninjau North Processing Unit (NPU) wilayah kerja Blok Mahakam di Kutai Kartanegara, 31 Desember 2017. ANTARA
ESDM Perpanjang Empat Kontrak Bagi Hasil Migas

Kementerian ESDM memperpanjang kontrak bagi hasil empat blog migas.


Lelang Wilayah Migas, Arcandra Tahar: 5 Blok Diminati Investor

30 Desember 2017

Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar saat ditemui wartawan usai menghadiri acara Indonesia Gas and LNG Buyers Summit di Hotel Shangri-la, Jakarta Pusat, Selasa, 21 November 2017. Tempo/M JULNIS FIRMANSYAH
Lelang Wilayah Migas, Arcandra Tahar: 5 Blok Diminati Investor

Dari tujuh proyek yang dilelang, menurut Arcandra Tahar, lima proyek sudah diminati investor.


Wamen ESDM Klaim Skema Gross Split Lebih Diminati Investor Migas

29 Desember 2017

Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar saat ditemui wartawan usai menghadiri acara Indonesia Gas and LNG Buyers Summit di Hotel Shangri-la, Jakarta Pusat, Selasa, 21 November 2017. Tempo/M JULNIS FIRMANSYAH
Wamen ESDM Klaim Skema Gross Split Lebih Diminati Investor Migas

Sejak penggunaan skema gross split, Kementerian ESDM menegaskan lelang wilayah migas lebih banyak diminati ketimbang skema cost recovery.


Revisi Gross Split, SKK Migas: Ada 10 Tambahan Kontrak Baru

8 September 2017

Kepala SKK Migas, Amien Sunaryadi saat ditemui di kantornya di Wisma Mulia, Jakarta, 21 Januari 2016. TEMPO/M Iqbal Ichsan
Revisi Gross Split, SKK Migas: Ada 10 Tambahan Kontrak Baru

Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi optimistis revisi aturan gross split akan menarik lebih banyak investor.


Dinilai Tak Ekonomis, ExxonMobil Akan Hengkang dari East Natuna

18 Juli 2017

Dinilai Tak Ekonomis, ExxonMobil Akan Hengkang dari East Natuna

Dari kajian yang diselesaikan pada Juni 2017 itu didapatkan
bahwa proyek pengembangan gas East Natuna tidak layak
investasi.