TEMPO.CO, Jakarta - Semangat juang Joko Widodo alias Jokowi memenangi pertarungan perebutan kursi nomor satu di Pemerintah Provinsi DKI menjadi spirit bagi calon anggota legislatif (caleg) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Ehud Edo Kondologit, pada pemilihan umum tahun depan.
"Saya kira Jokowi cermin paling ideal untuk politikus masa kini, bahwa tidak semua hal bisa diukur dengan uang," ujarnya saat menyambangi kantor DPP PDIP seusai isu penyerangan dinihari tadi, Ahad, 21 April 2013.
Dengan kesederhanaan dan tujuan yang jelas untuk membantu masyarakat, maka target seseorang bisa tercapai. "Jokowi datang dari desa, hati polos, uang terbatas, lawan raksasa seperti Foke dengan dana yang besar. Kalau hati bersih datang ke rakyat, pasti (menang)," kata dia optimistis.
Didampaingi politikus muda Maruarar Sirait atau Ara, penyanyi ini menyambangi kantor DPP PDIP sekitar pukul 02.00 tadi. Ia menyatakan kesiapannya menjadi wakil rakyat Papua di Senayan. "Ada sesuatu yang terputus di sini antara Jakarta dan Papua, dan saya siap menjembatani itu," kata dia, yang mengenakan baju kotak-kotak ala tim sukses Jokowi.
Ada dua hal yang menjadi motivasi dirinya nyaleg untuk Papua. Selain karena masih terputusnya komunikasi Papua dan Jakarta, ia juga ingin memperjuangkan kebebasan beragama di Indonesia. "Saya sebagai orang Papua yang Kristen punya hak mendirikan tempat ibadah tanpa ada larangan. Namun, selama ini kan tidak, ada yang salah kerena itu harus dikontrol," ujarnya.
Ia menambahkan, dalam sebuah pertarungan memperebutkan kepercayaan rakyat, uang bukan segalanya untuk meraup kemenangan. "Ketika punya hati yang bersih dengan tujuan yang bersih, Tuhan pasti bersama kita dan pasti menolong," ujar caleg kelahiran Manalu, Sorong, Papua, ini.
Seperti diketahui, mayoritas partai politik peserta Pemilihan Umum 2014 tengah gencar-gencarnya melakukan seleksi calon anggota legislatif. Mereka terus mencari sosok yang tepat dan layak dijual pada pemilu nanti. Khusus PDIP, tak sedikit calon dari kalangan selebritas, olahragawan, teknorat, hingga awak media yang sengaja diundang partai pimpinan Megawati Soekarnoputri itu.
JAYADI SUPRIADIN
Berita Lain:
Mantan Presiden PKS Ziarah ke Makam Raden Patah
Kronologi Penyerangan di DPP PDIP
PDIP Minta Tentara Penyerang Ditindak Tegas