Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

HRW: Ada Pelanggaran HAM Atas Etnis Rohingya  

image-gnews
Menteri Luar Negeri Indonesia, Marty Natalegawa berdialog dengan para pengungsi Rohingya di Pauktaw, Rakhine State, Myanmar (7/1). (Dok: Biro Administrasi Menteri, Kementerian Luar Negeri)
Menteri Luar Negeri Indonesia, Marty Natalegawa berdialog dengan para pengungsi Rohingya di Pauktaw, Rakhine State, Myanmar (7/1). (Dok: Biro Administrasi Menteri, Kementerian Luar Negeri)
Iklan

TEMPO.CO, Rangon - Human Rights Watch (HRW), sebuah organisasi hak asasi manusia yang berbasis di New York, Amerika Serikat, dalam laporan terbarunya menduga telah terjadi pembersihan etnis dan kejahatan kemanusiaan terhadap warga Rohingya di Myanmar.

Menurut laporan yang dilansir pada Senin, 22 April 2013, berjudul "Anda Semua Dapat Melakukannya, Berdoa" dituliskan bahwa lebih dari 125 ribu orang beretnis Rohingya telah dipaksa meninggalkan kediamannya sejak dua gelombang kekerasan pada Mei dan Oktober 2012, melanda.

"Gambar-gambar satelit menunjukkan hampir 5.000 bangunan dan lahan milik muslim Rohingya telah dihancurkan," tulis laporan tersebut.

Serangan pada Oktober 2012, tulis laporan HRW, dikoordinasi oleh pejabat pemerintahan Myanmar, seseorang beretnis Rakhine, dan para pendeta Buddha. Akibat serangan mematikan yang berlangsung pada 23 Oktober 2012, seorang saksi mata mengakui sedikitnya 70 warga Rohingya tewas, termasuk 28 anak-anak. "Seluruh korban dibantai di Kota Mrauk-U."

PBB mengatakan Rohingya adalah salah satu etnis paling menderita di dunia. Hampir seluruh etnis Rohingya yang tinggal di sebelah barat negara bagian Rakhine ditolak kewarganegaraannya oleh pemerintah Myanmar. Mereka dianggap pendatang haram dari negara tetangga, Bangladesh, dan dicap sebagai kaum "Bengali".

Laporan HRW menyebutkan pasukan pemerintah Myanmar sama sekali tak melakukan pencegahan ketika aksi kekerasan terjadi terhadap warga Rohingya. Bahkan beberapa kali pasukan pemerintah ikut menyerang Rohingya. "Banyak bukti gambar menunjukkan mereka (Rohingya) ditembaki oleh polisi Myanmar," tulis HRW.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Video yang diterima dan disiarkan BBC memperlihatkan gambar sejumlah petugas keamanan hanya berdiri tegak, sementara perusuh Buddha menyerang minoritas muslim di Kota Meiktila. Gambar-gabar itu berisi, aksi penjarahan, pembakaran toko emas, dan rumah-rumah milik warga muslim Rohinya, termasuk seorang pria muslim yang dibakar.

Ironisnya, pada saat bersamaan, Uni Eropa telah memutuskan akan mencabut sanksi yang pernah dikenakan terhadap pemerintahan Myanmar. Hal tersebut merupakan apresiasi atas reformasi yang berlangsung di sana.

AL JAZEERA | BBC | CHOIRUL


Topik Terhangat:

Ujian Nasional |
Bom Boston | Lion Air Jatuh | Preman Yogya | Prahara Demokrat

Berita Terpopuler:
Hari Bumi 2013: Pergantian Musim Google Doodle

Tersangka Bom Boston Ngetwit Setelah Ledakan

Menteri Keuangan Diberhentikan Saat Bertugas di AS

Erik Meijer Dinilai Tidak Pantas Jadi Direksi Garuda

Bom Boston Marathon versi Pelajar Indonesia di AS

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Militer Tuduh Pemilu Myanmar Dicurangi, Pemerintahan Aung San Suu Kyi Terancam

29 Januari 2021

Pendukung Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) memegang foto konselor Myanmar Aung San Suu Kyi ketika menunggu hasil penghitungan suara pemilu Myanmar di markas partai di Yangon, Myanmar, 8 November 2020.[REUTERS]
Militer Tuduh Pemilu Myanmar Dicurangi, Pemerintahan Aung San Suu Kyi Terancam

Militer Myanmar menuduh pemilu diwarnai kecurangan dan tidak mengesampingkan kemungkinan kudeta terhadap pemerintahan Aung San Suu Kyi


Investigasi Reuters: Cerita Pembantaian 10 Muslim Rohingya

10 Februari 2018

Ke-10 pria Rohingya yang ditangkap sebelum dibantai warga Buddha dan tentara Myanmar di Inn Din, Rakhine, Myanmar, 2 September 2017. Di antara 10 pria Rohingya tersebut merupakan nelayan, penjaga toko, seorang guru agama Islam dan dua remaja pelajar sekolah menengah atas berusia belasan tahun. Laporan pembantaian ini ditulis oleh dua wartawan yang kini diadili pemerintah pimpinan Aung San Suu Kyi. REUTERS
Investigasi Reuters: Cerita Pembantaian 10 Muslim Rohingya

Dua orang disiksa hingga tewas, sedangkan sisanya, warga Rohingya, ditembak oleh tentara.


Militer Myanmar Temukan 17 Jasad Umat Hindu, ARSA Dituding Pelaku

27 September 2017

Seorang bocah Rohingya menangis di tengah antreatn saat berdesakan untuk mendapatkan bantuan di kamp pengungsian Cox's Bazar, Bangladesh, 25 September 2017. REUTERS/Cathal McNaughton
Militer Myanmar Temukan 17 Jasad Umat Hindu, ARSA Dituding Pelaku

Militer Myanmar?kembali menemukan 17 jasad umat Hindu?di sebuah kuburan massal di Rakhine dan ARSA dituding sebagai pelakunya.


Dewan Keamanan PBB Lusa Bahas Nasib Rohingya

26 September 2017

Suasana antrean pengungsi Rohingya untuk mendapatkan bantuan di kamp pengungsian Cox's Bazar, Bangladesh, 25 September 2017. REUTERS/Cathal McNaughton
Dewan Keamanan PBB Lusa Bahas Nasib Rohingya

Dewan Keamanan PBB akan bertemu lusa untuk membahas penindasan Rohingya di Myanmar.


Myanmar Sebut Milisi Rohingya Tindas Warga Hindu di Rakhine

26 September 2017

Seorang anak pengungsi muslim Rohingya digendong ibunya saat berdesak-desakan untuk mendapatkan bantuan makanan di kamp pengungsian Cox's Bazar, Bangladesh, 21 September 2017. REUTERS/Cathal McNaughton
Myanmar Sebut Milisi Rohingya Tindas Warga Hindu di Rakhine

Pasukan militer?Myanmar mulai membuka satu persatu?tudingan?kekejaman?oleh?milisi Rohingya atau ARSA.


Pengadilan Rakyat Mendakwa Mynmar Melakukan Genosida

25 September 2017

Sidang perdana tim pencari fakta PBB untuk Rohingya di Jenewa, 19 September 2017. Yuyun Wahyuningrum
Pengadilan Rakyat Mendakwa Mynmar Melakukan Genosida

Pengadailan Rakyat Internasional menyimpulkan Myanmar melakukan genosida terhadap minoritas muslim Rohingya.


Bangladesh Bebaskan 2 Jurnalis Myanmar yang Ditahan di Cox Bazar

23 September 2017

Petugas mendata pengungsi Rohingya sebelum membagikan paket bantuan dari Indonesia di kamp pengungsian Thaingkali, Ukhiya, Bangladesh, 21 September 2017.  Bantuan kemanusiaan dari Indonesia telah sampai di Bangladesh dalam 8 kali pengiriman dengan pesawat
Bangladesh Bebaskan 2 Jurnalis Myanmar yang Ditahan di Cox Bazar

Kedua jurnalis Myanmar ini berpengalaman bekerja untuk berbagai media internasional.


Warga Hindu Ikut Jadi Korban Kerusuhan di Rakhine Myanmar  

6 September 2017

Penduduk desa Hindu berteduh di sebuah kuil di Myoma Ward Myhum Town, Myanmar. Hindu Youth Relief Group
Warga Hindu Ikut Jadi Korban Kerusuhan di Rakhine Myanmar  

Sebagian warga Hindu mengungsi ke Banglades dan tinggal berdampingan dengan warga Muslim Rohingya.


Jet Tempur Myanmar Hilang Kontak Saat Latihan

5 September 2017

Pesawat Myanmar yang hilang. Facebook/Commander in Chief Office
Jet Tempur Myanmar Hilang Kontak Saat Latihan

Satu pesawat tempur militer Myanmar hilang saat melakukan pelatihan penerbangan di wilayah selatan Ayeyarwady.


Bentrok di Myanmar, Kemenlu: ASEAN Pegang Prinsip Non-Intervensi

27 Agustus 2017

Sejumlah warga negara Amerika Serikat mengikuti parade ASEAN di Silang Monas, 27 Agustus 2017. TEMPO/Maria Fransisca
Bentrok di Myanmar, Kemenlu: ASEAN Pegang Prinsip Non-Intervensi

ASEAN mendukung Myanmar dalam proses demokrasi, rekonsiliasi, dan pembangunan di negara tersebut dengan memegang prinsip non-intervensi.