TEMPO.CO, Jakarta - Tak semua siswa antusias mengikuti ujian nasional tingkat SMP di hari pertama Senin kemarin, 22 April 2013. Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Taufik Yudi mengatakan pada hari pertama ada 496 siswa yang tidak mengikuti ujian nasional dari total 131. 910 peserta. "Kebanyakan yang absen tanpa keterangan," kata Taufik, Senin, 22 April 2013.
Tercatat dari 496 siswa yang tidak hadir, sebanyak 58 orang mengaku sakit. Sebanyak 209 peserta menyatakan pengunduran diri dan sisanya, yaitu 229 siswa, absen tanpa menyertai keterangan.
Taufik tidak menjelaskan lebih detail alasan 209 peserta yang mengundurkan diri. Salah satu alasannya, kata Taufik, ada peserta ujian yang tidak mendaftarkan diri pada saat didata kembali. "Ada juga yang tidak ujian karena ada anggota keluarga yang meninggal atau siswa tersebut memilih pindah ke daerah lain." ucapnya. (Baca: Demi UN SMP, 9 Siswa Pulau Seribu Naik Kapal 6 Jam)
Dia mengklaim banyaknya peserta yang mengundurkan diri tidak berkaitan dengan bayaran. Menurut dia, ujian nasional merupakan hak siswa. Disebutkan pada saat UN tingkat SMA kemarin ada siswa yang tidak hadir karena belum bayaran sekolah. Namun, akhirnya siswa tersebut diminta untuk tetap mengikuti ujian pada hari kedua. "Dia masih bisa ikut ujian susulan untuk yang hari pertama," ucap Taufik.
Tak hanya siswa SMP yang menjalani UN, Kepolisian Resor Metro Jakarta Timur Senin kemarin menggelar UN bagi dua siswa sekolah menengah kejuruan yang sedang menjalani proses hukum. Keduanya mengerjakan soal mata pelajaran Bahasa Indonesia di ruang binaan lantai 6 Mapolres Jakarta Timur. Kedua pelajar berinisial G dan M terjerat kasus tindakan kriminal pencabulan. (Baca juga: Ujian Nasional Diundur 2 Jam, Siswa SMP Stres )
ADITYA BUDIMAN