Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Harimau Kebun Binatang Surabaya Diare

Editor

Rini Kustiani

image-gnews
Kandang Harimau Sumatra (Panthera tigris sumatrae) di Kebun Binatang Surabaya (KBS) di Surabaya. ANTARA/M Risyal Hidayat
Kandang Harimau Sumatra (Panthera tigris sumatrae) di Kebun Binatang Surabaya (KBS) di Surabaya. ANTARA/M Risyal Hidayat
Iklan

TEMPO.CO, Surabaya - Melanie, seekor harimau Panthera Tigris Sumatera di Kebun Binatang Surabaya mengalami gangguan pencernaan hingga berat badannya kurang dari normal. Dokter hewan Kebun Binatang Surabaya, Rahmat mengatakan Melani sudah empat tahun mengalami gangguan metabolisme tubuh.

"Dia masih mau makan, tapi mengalami diare dan muntah-muntah," kata Rahmat, Senin, 22 April 2014. Akibatnya, makanan dan asupan gizi yang diberikan tidak bisa dicerna maksimal.

Rahmat menjelaskan ukuran tubuh Melanie terbilang kecil. Sejak empat tahun lalu, berat badannya berkisar 60-70 kilogram. Padahal untuk harimau berusia 15 tahun seperti Melanie, semestinya bobot badannya mencapai 90-100 kilogram.

Rahmat menambahkan, kondisi Melanie hampir sama seperti Rozek, harimau jantan yang mati tiga pekan lalu di Kebun Binatang Surabaya. Hanya saja, Rozek diketahui juga mengalami gangguan di ginjal dan paru-paru.

Kini, lanjut Rahmat, tim dokter masih mengupayakan pemberian vitamin dan makanan berupa daging yang dihaluskan kepada Melanie. Kondisinya akan terus dipantau.

Rahmat mengaku pihaknya belum melakukan pemeriksaan lebih dalam terkait kondisi organ dalam Melanie. "Dilihat perkembangannnya dulu, karena dalam empat tahun ini kondisinya masih tetap sama," ujarnya.

Kata Rahmat, kondisi kandang dan lingkungan sangat berpengaruh terhadap kondisi tubuh Melanie. Air sumur yang tidak higienis dan sirkulasi kandang yang kurang memadai secara kumulatif berdampak pada kesehatan satwa.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Tapi, hal itu dibantah Humas Kebun Binatang Surabaya Anthan Warsito. Dikatakan Anthan, meski memang kurang luas tapi dari sisi persyaratan, kandang tempat harimau bernaung sudah memadai. "Di Nahok (kandang bagian dalam), ada ruang bercahaya, lingkungannya cukup segar, ada pohon peneduh," kata Anthan.

Setelah kematian Rozek, Kebun Binatang Surabaya memiliki 10 ekor harimau Sumatera. Anthan mengklaim semuanya dalam kondisi sehat, kecuali Melanie. Rata-rata berusia 13 hingga 20 tahun. Setiap hari, seekor harimau mendapat jatah daging 3 kilogram per hari.

AGITA SUKMA LISTYANTI

Topik terhangat:

Ujian Nasional
| Bom Boston | Lion Air Jatuh | Preman Yogya | Prahara Demokrat


Berita lainnya:
Tersangka Bom Boston Ngetwit Setelah Ledakan
Hari Bumi 2013: Pergantian Musim Google Doodle

Menteri Keuangan Diberhentikan Saat Bertugas di AS

Erik Meijer Dinilai Tidak Pantas Jadi Direksi Garuda

Jokowi Ragu Lanjutkan MRT?

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan

Kebun Binatang Keluarga Lombok Wildlife Park, Ada Koleksi Satwa Membanggakan

20 Juni 2021

Kebun Binatang Lombok Wildlife Park. Dok. Felicia Suadika
Kebun Binatang Keluarga Lombok Wildlife Park, Ada Koleksi Satwa Membanggakan

Kebun Binatang Lombok Wildlife Park memiliki 420 ekor satwa dari 62 jenis satwa.


Delapan Gorila di San Diego Sembuh Dari Covid-19

16 Februari 2021

Kawanan ekor gorila berada di kandangnya setelah dua kawanannya dinyatakan positif COVID-19 usai jatuh sakit  di Taman Safari Kebun Binatang San Diego di San Diego, California. San Diego Zoo
Delapan Gorila di San Diego Sembuh Dari Covid-19

Delapan gorila di Kebun Binatang San Diego telah pulih sepenuhnya setelah tertular Covid-19 bulan lalu.


Kebun Binatang Ragunan Didatangi 150 Ribu Orang, Satwa Bisa Stres

19 Juni 2018

Sejumlah pengunjung melihat hewan yang berada di Kebun Binatang Ragunan, Jakarta, 16 Juni 2018. Hari libur Lebaran kedua banyak dimanfaatkan ribuan warga untuk berlibur ke Kebun Binatang Ragunan. TEMPO/M Taufan Rengganis
Kebun Binatang Ragunan Didatangi 150 Ribu Orang, Satwa Bisa Stres

Dokter hewan menyarankan Kebun Binatang Ragunan membatasi jumlah pengunjung agar satwa tidak stres.


Penumpang Transjakarta Menuju Kebun Binatang Ragunan Meningkat

19 Juni 2018

Halte Transjakarta Dukuh Atas dengan tujuan Ragunan di padati antrian warga Jakarta, (01/01). Meski antrian panjang dan berdesakan warga Jakarta tetap antusias untuk berlibur ke kebun Binatang Ragunan. TEMPO/Dasril Roszandi
Penumpang Transjakarta Menuju Kebun Binatang Ragunan Meningkat

PT Transjakarta mencatat jumlah penumpang bus Transjakarta rute Kebun Binatang Ragunan mengalami peningkatan selama libur Lebaran 2018.


Pengelola Kebun Binatang Ragunan Bantah Kawasannya Minim Tempat Sampah

19 Juni 2018

Sejumlah pengunjung memadati Kebun Binatang Ragunan, Jakarta, 16 Juni 2018. Pihak Kebun Binatang Ragunan menargetkan 800 ribu pengunjung selama 15-24 Juni 2018 atau sekitar 80 ribu pengunjung per hari. TEMPO/M Taufan Rengganis
Pengelola Kebun Binatang Ragunan Bantah Kawasannya Minim Tempat Sampah

Disebut minim tempat sampah, begini tanggapan pengelola Kebun Binatang Ragunan.


Libur Lebaran 2018, 95 Persen Satwa Ragunan Dipamerkan

18 Juni 2018

Wisatawan mengamati Gajah Sumatera atau
Libur Lebaran 2018, 95 Persen Satwa Ragunan Dipamerkan

Kepala Unit Pengelola Taman Margasatwa Ragunan Dina Himawati mengatakan 95 persen satwa koleksi dipamerkan selama Libur Lebaran 2018.


Cuaca Buruk, Gembira Loka Kurangi Waktu Hewan Keluar Kandang

1 Desember 2017

Sejumlah petugas Rescue Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) kota Yogyakarta memotong batang pohon tumbang di kandang burung Kasuari, Kebun Binatang Gembira Loka, Yogyakarta, 31 Maret 2016. TEMPO/Pius Erlangga
Cuaca Buruk, Gembira Loka Kurangi Waktu Hewan Keluar Kandang

Pengelola Kebun Binatang Gembira Loka juga tidak menargetkan jumlah kunjungan selama cuaca buruk, tapi tetap siap menerima pengunjung.


Pencekok Miras ke Satwa TSI: Kami Menyesal Melakukan Hal Bodoh

20 November 2017

Pengunjung memberi makan rusa di Taman Safari Indonesia (TSI) Cisarua, Jawa Barat, 7 Juli 2016. Pengelola TSI menyiapkan area parkir dan menambah personel untuk pelayanan pengunjung saat liburan Idul Fitri. Tempo/ Aditia Noviansyah
Pencekok Miras ke Satwa TSI: Kami Menyesal Melakukan Hal Bodoh

Mengaku telah melakukan hal bodoh yang berakibat fatal pada satwa, pelaku pencekokan miras ke satwa TSI di Cisarua, Bogor, menyesal.


Pengunjung Pameran Satwa di Serpong Bermain dengan Ular  

10 September 2017

Taman Safari Indonesia memberi kesempatan bagi pengunjung untuk memegang dan berfoto dengan ular koleksinya di Indopet Expo 2017 di ICE, BSD City, Tangerang, 10 September 2017. TEMPO/Maria Fransisca
Pengunjung Pameran Satwa di Serpong Bermain dengan Ular  

Taman Safari Indonesia memamerkan koleksinya, berupa ular dan burung kakaktua.


Siamang Tarik Jari Balita Hingga Putus, BKSDA: Dia Agresif

4 Juli 2017

Seekor siamang meminum teh hangat untuk menghangatkan tubuhnya saat udara dingin di kebun binatang Debrecen, Budapest, Hungaria, 25 Janaruari 2017. (Zsolt Czegledi/MTI via AP)
Siamang Tarik Jari Balita Hingga Putus, BKSDA: Dia Agresif

Tim BKSDA yang mengunjungi Kebon Rodjo juga menilai kondisi kandang satwa memenuhi standar.