TEMPO.CO, Jakarta - Hari ini merupakan hari terakhir ujian nasional untuk SMP dan sekolah yang sederajat di seluruh Indonesia. Agar tidak terjadi tawuran dan aksi kekerasan yang tak diinginkan, SMPN 269 Jakarta Pusat mempunyai trik khusus.
Satu jam menjelang berakhirnya ujian nasional, beberapa panitia ujian dan satpam sekolah menghadang siswa di pintu gerbang sekolah. Mereka minta siswa tidak keluar dari sekolah bergerombol. Selain itu, mereka juga hanya mengizinkan siswa dijemput orang tuanya. "Kami memastikan agar siswa yang pulang setelah ujian nasional dijemput oleh orang tua," kata Dedi Kiswanto, Staf Kesiswaan SMPN 269, pada Tempo, Kamis, 25 April 2013.
Wakil Kepala SMPN 269 Jakarta Mohammad Balkhi membenarkan adanya aturan itu. Aturan tersebut diterapkan mulai tahun ini. "Tahun lalu ada siswa kami dari sekolah ini yang meninggal setelah ujian nasional karena terlibat tawuran. Kami enggak mau kejadian itu terulang," kata Balkhi.
Ujian nasional SMPN 269 termasuk dalam subrayon 02 di Jakarta Pusat dan diikuti oleh 220 orang siswa. "Satu orang siswa tidak bisa mengikuti ujian nasional," kata Balkhi.
Dari pengamatan Tempo, tak semua siswa senang dengan aturan baru ini. Di belakang sekolah, ada sejumlah siswa laki-laki yang memanjat gerbang sekolah untuk melarikan diri. Mereka memanjat turun dari lantai dua gedung sekolah.
GALVAN YUDISTIRA
Topik Terhangat:
Caleg | Ujian Nasional | Bom Boston | Lion Air Jatuh | Preman Yogya
Berita Terpopuler:
Susno Berlindung di Ruang Kerja Kapolda Jabar
Alasan Atlet Risa Suseanty Tolak Santunan Lion Air
Eksekusi Susno Semalam, Kajati 'Lempar Handuk'
Susno Keluar dari Markas Polda Tengah Malam
Suap Daging, Luthfi Hasan Dijanjikan Rp 40 Miliar