TEMPO.CO, Washington - Nama pelaku pemboman Boston, Tamerlan Tsarnaev, ternyata sudah ditambahkan ke database teroris oleh pemerintah federal 18 bulan sebelum ledakan pekan lalu. Fakta ini makin menambah tekanan pada pemerintah yang kini menghadapi kritik karena gagal mencegah serangan mematikan itu.
Seorang pejabat AS mengatakan kepada Associated Press bahwa Tamerlan Tsarnaev, 26 tahun, yang tewas dalam baku tembak dengan polisi, sudah diendus sejak beberapa tahun lalu. CIA membuat permintaan untuk menambahkan namanya ke database teroris setelah pemerintah Rusia menghubungi badan itu dengan kekhawatiran bahwa ia telah menjadi pengikut gerakan Islam radikal.
Sekitar enam bulan sebelumnya, FBI telah menyelidiki Tsarnaev, juga atas permintaan Rusia. Namun FBI tidak menemukan hubungan pria yang sedang dalam proses memperoleh kewarganegaraan AS ini dengan terorisme, kata para pejabat itu.
Pejabat lain mengatakan kepada Associated Press bahwa Tamerlan Tsarnaev juga terdaftar dalam database Departemen Keamanan Dalam Negeri, yang disebut Treasury Enforcement Communications System, atau Tecs. Daftar ini digunakan untuk memantau tersangka teror yang keluar dan masuk AS.
Pada bulan Januari dan Juli 2012, ketika ia melakukan perjalanan ke Rusia dan kembali lagi, sistem Tecs mengirim peringatan ke FBI. Namun badan ini menutup penyelidikan atas Tsarnaev karena tidak menemukan bukti ia terkait dengan kelompok teroris.
Sebuah tim investigasi AS melakukan perjalanan ke provinsi Dagestan di Rusia pada Selasa untuk menanyai orang tua Tsarnaev, Anzor Tsarnaev dan Zubeidat Tsarnaeva. Pejabat sedang menyelidiki perjalanan Tamerlan ke Rusia pada tahun 2012 dan apakah ia bertemu ekstrimis selama kurun waktu itu. Anzor Tsarnaev dan Zubeidat Tsarnaeva mengatakan kepada kantor berita Rusia bahwa mereka akan terbang ke AS pada hari Kamis.
Beberapa politisi AS telah mengkritik kegagalan FBI mencegah aksi pemboman dalam ajang Boston Marathon. Senator Republik Lindsey Graham menuduh badan ini sengaja "menjatuhkan bola".
GUARDIAN | TRIP B