TEMPO.CO, Kuningan - Sejumlah Stasiun Pengisian Bahan bakar Umum (SPBU) di daerah Kuningan masih kehabisan solar. Pengendara mobil bermesin diesel pun kecewa lantaran tidak ada penjelasan resmi dari pengelola Pom Bensin. Kondisi ini juga menyebabkan sejumlah awak bus Antar Kota Antar Provinsi memilih mengisi bahan bakar di Jalur Pantura.
Pantauan Tempo, dua hari terakhir, di SPBU Ciawigebang, ada tulisan Solar Habis. Pom pengisian ini sudah sepekan kehabisan stok solar dan belum diisi kembali. "Kata bos saya, sudah order tapi sampai hari ini belum dikirim," ujar Andi, pelayan SPBU, Jumat 26 April 20134. Hal serupa juga terjadi di SPBU Oleced. Pasokan solar sudah habis 5 hari lalu.
Adapun Asep Ramdan, penggelola SPBU Cirendang mengatakan, pasokan solar seharusnya dikirim 8000 liter. Kini hanya dikirim 6000 liter. "Jelas masih kurang. 6000 liter habis hanya dalam 6 jam saja," ujarnya.
Ia berpendapat, kondisi ini juga menciptakan peluang mobil pribadi membeli solar dengan menggunakan angkutan umum lalu dipindahkan ke kendaraan pribadinya.
Stok solar yang habis dialami di SPBU Kasturi, Bandorasa, Linggarjati, SPBU Beber dan Ciperna. Stok solar masih ada di SPBU Cijoho dan Cilimus. Tapi, persediaan solar diperkirakan hanya untuk 2 hari ke depan. "Kami sudah menanyakan soal kesiapan pasokan solar, katanya sudah mulai lancar," kata Surahman pengelola SPBU Cilimus.
Pemerintah Kabupaten Kuningan maupun Organda sampai sekarang belum terlihat mengantisipasi gejolak akibat rencana pemberlakuan BBM dua harga. Ketika dikonfirmasikan kepada Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Kuningan, Jaka Khaerul sedang tidak berada di tempat.
DEFFAN PURNAMA