TEMPO.CO, Jakarta - Anggaran pengadaan kebutuhan logistik untuk Pemilihan Umum Legislatif dan Presiden 2014 mencapai Rp 5 triliun. Komisi Pemilihan Umum akan membuka tender proyek tahun ini. "Agustus mulai prakualifikasi. Oktober sampai Desember lelang mulai dibuka," kata Kepala Biro Logistik KPU Boradi saat ditemui di kantornya, Jumat, 26 April 2013.
Komisi kini melakukan survei spesifikasi alat-alat logistik yang akan diproduksi untuk keperluan pemilu mendatang. Mulai dari surat suara, tinta, formulir, bilik, hingga kotak suara. "Perusahaan-perusahaan mulai berdatangan mempresentasikan produk ke KPU," kata Boradi.
Lelang proyek akan mulai dibuka akhir tahun ini dan Januari tahun depan sudah bisa tanda tangan kontrak serta mulai produksi. "Saat itulah baru kami cairkan anggaran," katanya.
Untuk surat suara, dari segi kualitas tak akan jauh berbeda dengan Pemilu 2009 lalu. Komisi diperkirakan akan menggunakan kertas HVS 80 gram, sama seperti pemilu lalu. Surat suara Pemilu 2014 diperkirakan akan lebih kecil, sekitar separuh ukuran surat suara pemilu sebelumnya.
Sedangkan untuk bilik dan kota suara, KPU berencana hanya akan membuat kota suara baru sebanyak 30 persen dari kebutuhan. Pasalnya, saat ini masih banyak masih banyak bilik dan kotak suara bekas pemilu tahun lalu yang masih layak digunakan. "Sekitar 70 persen masih bisa dipakai. Kami bikin untuk 30 persen sisanya saja," ujarnya.
ANANDA BADUDU
Topik Terhangat:
#Ustad Jefry | #Caleg | #Ujian Nasional | #Bom Boston | #Preman Yogya
Berita Terpopuler:
Ustad Jefry Al Buchori Tutup Usia di Pondok Indah
Ustad Uje Kecelakaan Usai Ngopi di Kemang
Motor Gede Ustad Uje Terlempar 20 Meter
Ustad Uje Terpelanting Usai Tabrak Pohon Palem
Ustad Uje Bakal Disalatkan di Masjid Istiqlal