TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Keselamatan PT Kereta Api Indonesia Bambang Irawan menyatakan tidak akan menggelar mediasi dengan pedagang. Menurutnya, badan usaha milik negara itu tidak memiliki kapasitas untuk melakukan mediasi dengan para pedagang. "Kami tegaskan tidak akan ada mediasi lagi dengan pedagang," ujarnya di Gambir, Jakarta, Jumat, 26 April 2013.
Menurut Bambang, penataan pedagang di stasiun tidak perlu melakukan mediasi. Soalnya, tanah tersebut memang milik PT KAI yang disewakan kepada pedagang.
Bambang mengakui sejumlah stasiun masih belum sepenuhnya steril dari lapak pedagang. Hingga saat ini, lebih dari 1.000 lapak pedagang masih ada di 61 stasiun di Jabodetabek. Namun dia yakin lapak-lapak tersebut akan bersih pada 1 Juni 2013. Sedangkan toko atau minimarket yang masih beroperasi, penertiban dilakukan setelah kontraknya berakhir.
Bambang juga mengatakan di beberapa stasiun juga masih terdapat lapak pedagang di dalamnya. Salah satunya adalah Stasiun Kota Jakarta Barat. "Tapi targetnya 1 Juni sudah tertib bersamaan dengan sistem e-ticketing," katanya.
Menurut Kepala Daerah Operasi I Jakarta Bambang Eko Martono, sejak Desember 2012 lalu, sudah ada 3.618 kios atau lapak yang sudah dibongkar. "Jadi sudah sekitar 80 persen lapak yang sudah dipindahkan," ujarnya.
Soal minimarket yang masih beroperasi, Bambang mengatakan masa sewanya tidak akan diperpanjang. Namun, pihaknya masih tetap menunggu kontrak dengan minimarket itu berakhir. "Kalau mereka tidak nyaman, atau kami sangat membutuhkan ya akan kami pindahkan juga," kata dia.
Bagi yang masa sewanya belum sampai enam bulan, kompensasinya adalah uang sewa enam bulan. Sedangkan untuk yang sudah menyewa di atas enam bulan bakal diganti uang sewa satu tahun.
Dari pantauan Tempo, Stasiun Kota masih belum sepenuhnya bersih dari pedagang maupun minimarket. Salah satunya ada minimarket Alfamart. Sedangkan di sekitar stasiun juga terdapat lapak-lapak pedagang kaki lima.
Yandi, 31 tahun, mengaku sudah tahu rencana PT KAI untuk membersihkan stasiun. Dia sendiri memutuskan berdagang lantaran ikut-ikutan rekannya yang masih berdagang. "Tidak tahu mau jualan di mana, tapi selama bisa ya tetap berjualan di sini," katanya.
DIMAS SIREGAR
Baca juga Berita Populer Lainnya:
Ustad Jefry Al Buchori Tutup Usia di Pondok Indah
Ustad Uje Kecelakaan Usai Ngopi di Kemang
Motor Gede Ustad Uje Terlempar 20 Meter
Kronologi Kecelakaan Ustad Uje
Uje Terpelanting Usai Tabrak Pohon Palem