TEMPO.CO, Jakarta - VP Corporate Communication PT Pertamina (Persero) Ali Mundakir mengatakan, Pertamina memang merencanakan pemasangan alat radio frequency identification (RFID) dalam skala nasional. "Kami merencanakan setahun. Tapi, kalau diminta percepat, kami akan coba," katanya.
Implementasi alat pengendali bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi ini akan dilakukan Juli sampai sekitar pertengahan tahun depan. Ali menambahkan, Pertamina telah memiliki timeline kerja untuk pemasangan RFID. “Direncanakan selesai dalam setahun," ujar Ali.
Pertamina memiliki total 5.029 stasiun pengisian bahan bakar
umum (SPBU) di Indonesia. Selain itu, Pertamina juga memiliki jumlah pompa bensin 92 ribu. "Oleh karena itu, pemasangan RFID akan dilakukan secara bertahap," ucap Ali.
Ketika ditanya lebih lanjut tentang kesiapan RFID, Ali hanya mengatakan, nanti sore ada acara konferensi pers terkait kebijakan harga BBM baru di kantor Pertamina Pusat. Mengenai berapa anggaran yang diperlukan untuk penerapan RFID, Ali enggan menjawab.
WINNIE AMALIA R
Topik Terhangat:
#Ujian Nasional | #Bom Boston | #Lion Air Jatuh | #Preman Yogya
Baca juga:
Ustad Jefry Al Buchori Tutup Usia di Pondok Indah
Ustad Jefry Alami Kecelakaan Tunggal
Eyang Subur Dilaporkan atas Penodaan Agama
Eyang Subur, Konspirasi dan Pasal Santet
Gagal Temui Adi, Pengacara: Eyang Subur Niat Baik
Adi Bing Slamet Tantang Eyang Subur Ketemu di DPR