TEMPO.CO, Jakarta - Buku Kocok! ditulis duo peserta arisan, Nadia Mulya dan Joy Roesma pada pertengahan 2012. Bersampul kuning dengan sketsa wajah puluhan perempuan yang mengelilingi meja makan, buku ini mengambil tema the Untold Story of Arisan Ladies and Socialites.
Waktu bertemu dengan Tempo pada akhir Maret 2013, Joy dan Nadia bercerita bila banyak untold story yang tidak lolos seleksi untuk mereka tulis. Alasannya, cerita itu terlalu sensitif atau dapat membuat anggota arisan tersinggung. "Semua cerita yang masuk ke Kocok! sudah mendapat persetujuan dari narasumber kami," kata Joy.
Waktu membuat Kocok!, Joy dan Nadia menemukan sejumlah kendala. Masalah pertama muncul pada saat mereka melakukan survei seputar arisan. Awalnya, Nadia mengajukan usul mewawancarai 500 responden perempuan dengan 12 pertanyaan. Tapi ternyata tiak mudah melakukannya. "Saya minta responden dikurangi jadi 300 orang," kata Joy. "Dengan jumlah 300 saja, kami masih kesulitan pada pengolahan data. Bikin stres."
Joy melanjutkan, kesulitan bertambah kala narasumbernya berada di luar kota. Mereka pun harus rajin mengirimkan surat elektronik dan sabar menantikan jawaban. Terutama kala keduanya meminta foto dari si narasumber. "Belum tentu email pertanyaan langsung dijawab. Ukuran foto juga kerap dikirim yang kecil."
Tidak semua narasumber pun mau buka-bukaan soal arisan yang mereka ikuti. Sebut saja Adinda Bakrie. Meski Joy berteman dengan Adinda waktu bersekolah di Boston, Amerika, keponakan Aburizal Bakrie ini tak serta-merta bercerita banyak. "Saya harus pendekatan dulu," kata Joy. "Akhirnya Adinda mau berbicara, tapi tidak detail."
Setelah bahan terkumpul,Joy dan Nadia baru merasakan kemudahan menulis Kocok!. Terutama bagi Joy, yang pernah menjadi wartawan di Majalah Femina. "Di majalah, gaya tulisannya formal. Kalau Kocok! pakai bahasa pergaulan. Jadi gampang," ujarnya.
Selama menulis Kocok!, Joy merasa tengah menertawakan diri sendiri. Sebab sejak mengikuti arisan, ia jadi rajin berdandan. Tak ketinggalan bulu mata palsunya. "Padahal waktu kerja di Femina, saya nggak pernah pakai bulu mata palsu," kata perempuan yang mengikuti dua arisan ini.
CORNILA DESYANA
Topik Terhangat:
Edsus Sosialita | Ustad Jefry | Caleg | Ujian Nasional | Bom Boston
Baca juga:
Jasad Alien Kerdil di Cile Ternyata Manusia
Bos Yahoo Mengundurkan Diri
Dengar, Suara Asli Alexander Graham Bell
Xbox 720 akan Dirilis 21 Mei