TEMPO.CO, Yogyakarta - Stasiun pengisian bahan bakar umum di Yogyakarta tak berani memasang spanduk yang berisi informasi tentang dua harga bahan bakar minyak (BBM), karena belum ada kepastian kenaikan harga dari pemerintah. “Kayaknya tidak jadi dipasang,” kata Jaldan, pengawas SPBU Jogokaryan, Selasa, 30 April 2013. Dia menjelaskan, spanduk itu mereka terima sejak Sabtu, 27 April 2013.
Pompa bensin yang terletak di Jalan Parangtritis itu menerima beberapa spanduk, dari yang berukuran 1 meter hingga lebih dari 5 meter. Isi spanduknya seragam, yakni informasi bahwa di SPBU itu menyediakan solar seharga Rp 6.500 per liter dan Premium seharga Rp 4.500 per liter. Di sudut spaduk terdapat logo Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral serta Pertamina. Hingga kini, spanduk itu masih terlipat rapi dan tersimpan di gudang.
Baca Juga:
Pemerintah mengisyaratkan akan adanya kenaikan satu harga BBM. Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan akan menaikkan harga BBM pada Mei. Tapi Presiden belum menyebutkan jumlah kenaikannya. “Mau satu harga atau dua harga, Pertamina akan siap menjalankan,” kata Asisstant Manager External Relations Pertamina Jateng-DIY, Heppy Wulansari.
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Istimewa Yogyakarta berencana memanggil Pertamina dan Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) untuk membahas rencana pemerintah menaikkan harga BBM. “Kami minta pemerintah daerah, Pertamina, dan Hiswana Migas menjamin distribusi BBM,” kata Ketua DPRD DIY Youke Indra Agung Laksana.
ANANG ZAKARIA | SHINTA MAHARANI
Topik terhangat:
Susno Duadji | Ustad Jefry | Caleg | Ujian Nasional
Baca juga:
Edsus Sosialita Jakarta
Susno Minta Perlindungan Komnas HAM
Wamen Denny Minta Susno Menyerah
Jaksa Waspadai Pengawalan Bersenjata Susno
Di Persembunyian, Susno Punya Pengawal