TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI), Said Iqbal, menyatakan akan ada aksi dari para buruh di 20 provinsi di Indonesia pada peringatan Hari Buruh sedunia, 1 Mei besok."Jumlahnya sekitar 600 ribu," kata dia ketika dihubungi hari ini, Selasa, 30 April 2013.
Ratusan ribu buruh itu akan mengajukan enam tuntutan. Pertama, menolak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) karena mengakibatkan turunnya daya beli buruh sebesar 30 persen. Kedua, meminta pelaksanaan jaminan kesehatan seluruh rakyat 2014. "Jadi bukan bertahap sampai 2019," ujarnya. Ini menyangkut revisi Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan dan Peraturan Presiden Nomor 101 Tahun 2012 tentang Tunjangan Kinerja Pegawai di Lingkungan Kementerian Perindustrian.
Tuntutan buruh yang ketiga adalah menolak upah murah agar dapat memenuhi 84 item kebutuhan hidup layak (KHL). Selain itu, tuntutan yang keempat, meningkatkan gaji guru honorer agar senilai upah minimum. Terakhir, buruh masih menuntut penghapusan outsourcing, khususnya di BUMN, serta menolak RUU Ormas dan RUU Keamanan Nasional. Said menganggap dua rancangan undang-undang tersebut bertolak belakang dengan prinsip demokrasi Indonesia.
Khusus dari Jabodetabek, Karawang, dan Purwakarta, akan ada 135 ribu buruh mengadakan aksi di Istana Negara. Said menyatakan pada pagi hari mereka akan berkumpul di Bundaran Hotel Indonesia, lalu pukul 10.00 menggelar long march ke Istana. "Para buruh akan melakukan aksi sampai pukul 6 sore," ujarnya.
Sebagian massa akan diarahkan ke gedung DPR RI, Kementerian Koordinator Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat, Kementerian Keuangan, Kementerian BUMN, Kementerian Kesehatan, serta Kementerian Tenaga Kerja.
AMRI MAHBUB