TEMPO.CO, Jakarta - PT Mandiri Tunas Finance (MTF) menerbitkan obligasi berkelanjutan dengan total nilai sebesar Rp 1,25 triliun. Direktur Utama PT Mandiri Tunas Finance, Ignatius Susatyo Wijoyo, mengatakan penerbitan obligasi ini bertujuan mendapatkan modal perseroan yang digunakan untuk mengembangkan bisnis pembiayaan perusahaan tersebut.
“MTF akan membuka cabang baru guna mendukung target pembiayaan baru 2013 sebesar Rp 12 triliun,” kata dia saat paparan publik penawaran umum berkelanjutan obligasi berkelanjutan I di Hotel Gran Melia. Jakarta, Rabu, 1 Mei 2013.
MTF merilis obligasi tahap I senilai Rp 500 miliar dalam dua seri dengan masa penawaran awal 1 Mei 2013 - 16 Mei 2013. Untuk obligasi seri A dengan jangka waktu 36 bulan dengan indikasi kisaran kupon antara 7,35 persen - 8,15 persen. Obligasi seri B dengan jangka waktu 48 bulan dengan kisaran kupon 7,4 persen - 8,2 persen. Kupon yang nanti disepakati dibayarkan setiap 3 bulan.
Menurut Direktur Mandiri Sekuritas, Dadang Suryanto, kisaran kupon tersebut sudah mengantisipasi kemungkinan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). “Jadi kupon di kisaran itu tidak jauh berbeda dengan kupon Obligasi Astra Finance, tapi bagi kita yang penting kupon finalnya. Kita lihat hasil penawaran 16 Mei," ucapnya.
Sejak pertengahan tahun lalu, MTF fokus pada pembiayaan mobil baru yang menurut perseroan hal ini yang menyebabkan pertumbuhan pembiayaan yang baik. Direktur MTF, Harjanto Tjitohardjojo, mengatakan fokus pembiayaan mobil baru manfaatnya untuk mengembangkan market share perseroan. "Pembiayaan mobil baru sebesar 75 persen dari total pembiayaan kami, sisanya pembiayaan mobil bekas, motor dan alat berat,” ucapnya.
Merek mobil yang mendominasi pembiayaan MTF yaitu Toyota, Honda, Daihatsu, dan Mitsubishi. “Per bulan kita 1.000 unit atau 55 persen dari total pembiayaan mobil baru,” kata Harjanto.
Lebih lanjut Harjanto menjelaskan, sebagian besar pembiayaan MTF atau 70 persen nilainya berasal dari Bank Mandiri. Sisanya 30 persen pembiayaan dari bilateral loan bank, maupun bonds dari pasar modal. “Bonds sebagai diversifikasi sumber dana.”
Selama tahun 2012, total pembiayaan baru sebesar Rp 8,35 triliun, meningkat 16,9 persen dari tahun sebelumnya. Laba bersih di tahun lalu melonjak 77,2 persen dari Rp 65,77 miliar pada 2011 menjadi Rp 116,54 miliar. Untuk rasio kredit macet di tahun lalu sebesar 0,4 persen.
LINDA TRIANITA