TEMPO.CO, Jakarta - Aksi demonstrasi memperingati hari buruh yang berlangsung kondusif serta membaiknya data ekonomi domestik mendorong indeks melanjutkan kenaikan.
Indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia pada sesi I perdagangan hari ini menguat kembali (rebound) sebanyak 21,25 poin (0,43 persen) ke level 4.999,75.
Indeks melanjutkan reli penguatan di level 5.000 meskipun minim sentimen regional karena mayoritas bursa Asia libur hari buruh. Kepala Riset PT MNC Securities, Edwin Sebayang, mengatakan penguatan di bursa Wall Street di perdagangan kemarin menjadi penggerak IHSG. "Bursa Indonesia bisa ditutup menguat hari ini apabila demo buruh tetap berlangsung lancar."
Di sisi lain, inflasi pada bulan April tercatat minus 0,1 persen. Deflasi disebabkan turunnya harga kebutuhan bahan makanan karena sedang mengalami musim panen. Hal ini menjadi sentimen positif bagi indeks.
Menurut Edwin, potensi penguatan indeks juga didorong tingginya animo investor asing untuk menjaga tren bullish pada IHSG dengan melakukan aksi beli pada saham emiten-emiten bagus. "Namun, belum jelasnya kebijakan pemerintah terkait harga BBM menyebabkan kenaikan indeks terbatas."
Saham yang berpindah tangan hingga siang ini sebanyak 3,3 miliar lembar saham senilai Rp 3,5 triliun dengan frekuensi 90,8 ribu kali transaksi. Sebanyak 127 saham menguat, 114 turun, serta 98 lainnya stagnan. Asing mencatat pembelian bersih Rp 173,4 miliar.
Saham-saham yang bisa diperhatikan antara lain Bank BRI (BBRI), Indocement (INTP), Bumi Serpong Damai (BSDE), Semen Indonesia (SMGR), dan Jasa Marga (JSMR).
PDAT | M. AZHAR