TEMPO.CO, Banyuwangi - Rumah Sakit Islam Fatimah, Banyuwangi, Jawa Timur, menyerahkan bayi perempuan yang ditinggalkan orang tuanya ke Dinas Sosial setempat. "Sudah tujuh hari orang tuanya tidak datang, jadi kami serahkan ke Dinsos," kata Direktur RSI Fatimah, dr. Rusdi Dziban, Selasa pagi, 1 Mei 2013.
Bayi tersebut diterima langsung oleh Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Syaiful Alam Sudrajat, di aula rumah sakit tersebut. Namun, dalam tujuh hari ke depan, bayi belum bernama itu masih akan dirawat di RSI Fatimah.
Rusdi Dziban mengatakan, RSI Fatimah tetap merawat bayi tersebut hingga ada orang tua yang mau mengadopsi. Sebab, meski kondisinya baik, kesehatan bayi tersebut masih harus dipantau hingga usia 1 tahun. RSI Fatimah menggratiskan biaya persalinan hingga perawatan bayi. "Saat ini sudah ada 20-an orang yang mau adopsi," kata dia.
Bayi malang itu lahir 16 April 2013 lalu melalui operasi caesar. Saat dilahirkan, bayi seberat 3 kilogram itu dalam kondisi kritis. Bayi tersebut mengalami asfiksia atau kesulitan bernafas, tidak bergerak, serta tidak menangis.
Saat bayi masih dalam perawatan itu, kedua orangtuanya, Arini Mayangsari dan Aditya, ternyata kabur. Mereka kabur diduga karena biaya persalinan mencapai hingga Rp 17 juta. Padahal, menurut Rusdi, sebenarnya pihak rumah sakit belum membicarakan masalah biaya itu kepada orang tuanya.
RSI Fatimah tak mencatat alamat lengkap orangtuanya. Ibunya, Arini, hanya mengatakan berasal dari Pasuruan. Sedangkan ayahnya dari Kelurahan Karangrejo, Banyuwangi. Sehari setelah orang tuanya kabur, RSI Fatimah melapor ke Dinas Sosial dan Kepolisian.
Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Syaiful Alam Sudrajat, mengatakan pihaknya akan menyeleksi ketat calon orang tua yang akan mengadopsi. Setelah calon orang tua mengajukan permohonan resmi, Dinas Sosial akan mengecek langsung meliputi kondisi sosial, ekonomi, agama, dan keharmonisan keluarga. "Keputusan adopsi akan diperkuat melalui pengadilan," kata dia.
IKA NINGTYAS
Topik Terhangat:
Harga BBM | Susno Duadji | Gaya Sosialita | Ustad Jefry | Caleg
Berita Terpopuler:
Pengedar Sabu itu Ternyata Perwira Berprestasi
VIDEO Susno Duadji: Saya Tak Akan Lari
Jaksa Waspadai Pengawalan Bersenjata Susno
Kolonel ASB Memakai Sabu Sejak 2004
SBY: Harga BBM Naik kalau Ada Dana Kompensasi