TEMPO.CO, Malang - Seiring dengan rencana naiknya harga BBM bersubsidi, Organisasi Angkutan Darat (Organda) Jawa Timur memutuskan untuk menaikkan tarif angkutan bus antar kota. Tarif baru itu akan mulai diterapkan pada 4 Mei mendatang. "Kami menggunakan hak atas tarif atas," kata ketua Organda Jawa Timur Mustofa, Kamis, 2 Mei 2013.
Tarif angkutan bus tersebut naik sekitar 15 persen dari tarif sebelumnya. Seperti tarif bus jurusan Malang-Surabaya kelas ekonomi yang semula Rp 10 ribu per orang nanti akan menjadi Rp 11.500. Sedangkan tarif Patas semula Rp 20 ribu naik menjadi Rp 23 ribu per orang.
Menurut Mustofa, naiknya harga bahan bakar minyak ikut mempengaruhi biaya operasional angkutan hingga 10 persen. Itu belum termasuk dampak turunnya yang akan menyebabkan harga komponen kendaraan dan biaya perawatan bus ikut melonjak. "Sehingga kenaikan BBM menyebabkan biaya operasional melonjak hingga 35 persen," ujarnya.
Kenaikan tarif, katanya, sudah dipertimbangkan dan dihitung secara matang. Selain itu, ujarnya, selama empat tahun terakhir ini tarif bus tidak mengalami kenaikan. Sementara harga komponen bus semakin lama semakin mahal. Ia mencontohkan, harga ban yang semula Rp 900 ribu kini menjadi Rp 2,5 juta. "Harga satu bus dulu Rp 400 juta kini menjadi Rp 800 juta."
Kepala Bidang Angkutan Dinas Perhubungan Kota Malang, Hariadi, mempersilahkan Organda Jawa Timur untuk menaikkan tarif asal sesuai dengan skema batas atas tarif yang diatur melalui Surat Keputusan Gubernur Jawa Timur Nomor 5 Tahun 2009 tentang Angkutan Umum. Menurut dia, kenaikan tarif batas atas merupakan hak pengusaha Perusahaan Otobus. "Itu hak tak melanggar aturan. Silakan saja," katanya. Saat ini di Jawa Timur terdapat sekitar 156 perusahaan otobus dengan total armada mencapai 150 ribu unit.
EKO WIDIANTO
Topik Terhangat:
Harga BBM | Susno Duadji | Gaya Sosialita | Ustad Jefry | Caleg
Berita Terpopuler:
Pengedar Sabu itu Ternyata Perwira Berprestasi
VIDEO Susno Duadji: Saya Tak Akan Lari
Jaksa Waspadai Pengawalan Bersenjata Susno
Kolonel ASB Memakai Sabu Sejak 2004
SBY: Harga BBM Naik kalau Ada Dana Kompensasi