TEMPO.CO, Las Vegas - Petinju pemegang 8 gelar juara dunia yang tak terlakahkan, Floyd Mayweather, Jr. mengaku telah diubah oleh penjara Las Vegas. Setelah dua bulan dibui di penjara Las Vegas, Mayweather kini merasa lebih baik. Dia lebih bisa mengontrol diri.
Ketenangan itu Mayweather tunjukkan ketika ia dikatai "pemukul istri' oleh ayah penantangnya kali ini, Ruben Guererro, saat konferensi pers pra-laga, Rabu, 1 Mei 2013. Dengan singkat dan perlahan Mayweather membalas, "Aku akan memberikan yang terbaik sebisaku." Mayweather divonis bersalah telah memukul istrinya. Mayweather baru bebas pada Agustus lalu.
Selama di penjara elit di mana dia bercampur dengan narapidana pembunuh serta bandit kelas kakap itu, Mayweather mendapatkan pengalaman luar biasa. "Aku dikurung di ruang sunyi selama 23 jam sehari," katanya, seperti dikutip Daily Mail, Kamis, 2 Mei 2013. "Dua puluh empat jam sehari di akhir pekan. Aku berada di bagian keamanan tertinggi di antara 34 sel terburuk di dunia. Ada beberapa narapidana pembunuh di sana."
Mayweather ditempatkan di sel isolasi. Pihak berwenang mengatakan itu demi keselamatannya sendiri sebagai seorang pesohor. Selama satu jam tiap hari, petinju yang tak pernah kalah dalam 43 pertandingannya itu, diperbolehkan latihan sendiri. "Satu-satunya percakapanku dengan narapidana lain ketika aku berteriak melalui pintu saat aku berjalan menyusuri koridor. Kadang-kadang aku mendengar beberapa dari mereka sedang bekerja. Mereka bermain catur, tapi tak ada kontak nyata," kata Mayweather.
Kesepian Mayweather sedikit terobati oleh kunjungan pengacaranya tiap hari. Mereka harus mendiskusikan masalah hukum lainnya. Suatu hari Mayweather mendapati bajunya makin ketat. Tubuhnya membesar karena melulu duduk dan membaca majalah. "Untuk atlet yang membanggakan diri dengan menjaga fisik ini adalah krisis. Tidak ada banyak kamar sehingga aku mulai melakukan push-up. Mungkin beberapa ratus pada hari pertama, lalu mencapai ratusan setiap hari. Push-up jam demi jam," ingat Mayweather.
Dalam hari-hari sunyi di penjara itu, Mayweather mulai menemukan ketenangan. Lalu ia sadar betapa mahal harganya sebuah kebebasan. "Saya belajar bahwa kebebasan adalah hal yang paling penting. Kebebasan untuk menghabiskan waktu dengan anak-anak Anda. Kebebasan untuk mengejar karir Anda," kata Mayweather. "Saya memikirkan hal itu setiap hari. Dan semua yang saya lakukan setiap hari selain push-up adalah menulis untuk orang-orang yang saya cintai, membalas surat fans saya."
Sabtu besok, Mayweather akan coba mempertahankan gelar dan rekor tak terkalahkannya selama bertinju dari Robert Guererro. Umurnya kini sudah 37 tahun. Usai bertinju untuk terakhir kali, Mayweather berjanji akan langsung pulang ke rumah, baik dalam keadaan pemenang atau pecundang. "Saya lebih senang berada di rumah dan aku tidak akan pernah kembali lagi ke penjara," kata Mayweather.
DAILY MAIL | KHAIRUL ANAM
Baca juga:
Legenda Hidup Inter Kagumi Trio Barcelona
PSSI Beri Ucapan Selamat ke Semen Padang
Andik Vermansyah Bimbang Bertahan di Persebaya
Casillas: Masa Depan Saya di Real Madrid