TEMPO.CO, Situbondo - Korban selamat ledakan bom sisa latihan gabungan TNI di Pusat Latihan Tempur, Karangtekok, Situbondo, mengatakan, mereka diminta oleh Marinir untuk membongkar bangunan dari seng alumunium yang dijadikan sasaran tembak dalam latgab, Jumat 03 Mei 2013.
Sunaryo, 27 tahun, salah satu korban selamat bercerita, ada enam orang yang membongkar seng itu yakni syukkur, Untung, Asyari, Didi, Yunus dan Sunaryo sendiri. Lima orang tersebut disuruh oleh Syukur untuk membongkar bangunan seng alumunium yang dijadikan sasaran tembak. Sasaran tembak itu, kata dia, tidak berhasil meledak dalam latgab. "Awalnya kami juga yang membangun seng alumunium sasaran tembak itu," kata Sunaryo kepada Tempo, Sabtu 4 Mei 2013.
Syukur, kata dia, yang menjadi korban tewas insiden itu, selama ini sering diminta bantuan marinir untuk memasang dan membongkar bangunan sasaran tembak. Menurut Sunaryo, mereka mendapat upah Rp 50 ribu dari pekerjaan itu.
Sunaryo bercerita, mereka berenam berangkat pukul 06.00 WIB dari desanya menuju Puslatpur. Lokasi sasaran tembak berada di area perbukitan. Baru separuh bangunan seng dibongkar. Syukur kemudian menemukan sebuah mortir sepanjang setengah meter di dekat bangunan itu. "Mortirnya sempat diputar-putar juga oleh Sukur," kata dia.
Namun tiba-tiba, mortir tersebut meledak di tangan Syukur. Kelima orang sempat melarikan diri. Rata-rata mereka terluka di bagian punggung. Sejumlah marinir yang berada di bawah bukit langsung mengevakuasi mereka ke puskesmas. Namun Untung ternyata tewas dalam perjalanan ke puskesmas.
Sunaryo bercerita, dia mendapat tiga jahitan di punggungnya. Dia menuntut supaya Puslatpur menanggung biaya perawatannya hingga sembuh. "Saya takut lukanya infeksi," kata dia.
IKA NINGTYAS
Susno Duadji | Ustad Jefry | Caleg | Ujian Nasional
Berita Lain:
Ayu Azhari Lega Fathanah Tidak ke Restorannya
Raul Ingin Ronaldo Bertahan di Madrid
Pendukung Fatin Shidqia Mirip Supporter Bola
Ayu Azhari: Fathanah Lebih Suka Daging Kambing