TEMPO.CO, Jakarta - Tim Investigasi Komisi Nasional Hak Asasi Manusia memiliki hasil penyelidikan sementara atas peristiwa bentrok masyarakat dan polisi di Musi Rawas, Sumatera Selatan. Salah satu poin sementara, Komnas HAM menyatakan, pelaku penembakan yang menyebabkan empat orang tewas dan sembilan terluka adalah petugas kepolisian.
"Siapa namanya dan dari satuan mana, akan diungkap dalam uji balistik oleh Pusat Laboratorium Forensik Markas Besar Kepolisian RI," kata Ketua Sub Komisi Pemantauan dan Penyelidikan Pelanggaran HAM, Natalius Pigai saat dihubungi, Sabtu, 4 Mei 2013.
Kesimpulan sementara ini, menurut Pigai, didapatkan dari investigasi Komnas HAM selama dua hari melalui pertemuan dengan Tokoh dan Presidium Masyarakat, Bupati Musi Rawas, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sumatera Selatan, Komando Daerah Militer, Polisi Daerah Sumatera Selatan, Polisi Sektor Musi Rawas, dan para keluarga korban.
Hasil wawancara ini juga semakin dikuatkan dengan olah tempat kejadian perkara yang dilakukan tim investigasi Komnas HAM. "Kami temukan tiga selonsong peluru sebagai bukti," kata Pigai.
Komnas HAM juga belum menemukan indikasi adanya penggunaan senjata api dari masyarakat saat bentrok dengan polisi. Penyerangan, pembakaran, dan perusakan kantor polsek juga merupakan aksi balas dendam setelah polisi menembak 13 orang masyarakat yang menyebabkan empat di antaranya tewas di tempat.
Bukti tersebut juga akan dibawa Komnas HAM saat otopsi empat jenazah besok pagi. Hingga saat ini, menurut Pigai, polisi masih merahasiakan keberadaan para polisi yang diklaim menjadi korban bentrok tersebut. Polisi juga tidak bisa memberi informasi dan data bahwa ada masyarakat yang membawa senjata api saat demontrasi perkara pemekaran wilayah.
Bentrok antara warga dan petugas kepolisian di Muara Rupit Simpang Empat, Karang Dampu, Musi Rawas, Sumatera Selatan, terjadi pada Senin lalu, 29 April. Bentrokan dipicu demonstrasi warga yang menuntut realisasi pembentukan Kabupaten Musi Rawas Utara.
Demonstran yang berjumlah sekitar 500 orang tersebut sempat memblokir jalan-jalan lintas Sumatera . Mereka dibubarkan petugas Kepolisian Sektor Rupit. Bentrokan berlanjut setelah warga menyerang dan membakar kantor Polsek. Dalam insiden tersebut diberitakan empat orang tewas dan sembilan orang terluka tembak.
FRANSISCO ROSARIANS
Berita Pilihan
Susno Duadji | Ustad Jefry | Caleg | Ujian Nasional
Berita Lain:
Ayu Azhari Lega Fathanah Tidak ke Restorannya
Raul Ingin Ronaldo Bertahan di Madrid
Pendukung Fatin Shidqia Mirip Supporter Bola
Ayu Azhari: Fathanah Lebih Suka Daging Kambing