Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Kisah Buruh Pabrik Panci Kabur dari Sekapan Bos

image-gnews
Petugas kepolisian membawa barang bukti  setelah menggerebek sebuah pabrik pembuatan alat dapur yang kerap menyiksa karyawannya  di Sepatan, Tangerang, Banten, (3/5). TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat.
Petugas kepolisian membawa barang bukti setelah menggerebek sebuah pabrik pembuatan alat dapur yang kerap menyiksa karyawannya di Sepatan, Tangerang, Banten, (3/5). TEMPO/Marifka Wahyu Hidayat.
Iklan

TEMPO.CO, Tangerang--Andi Gunawan, 28 tahun, salah seorang buruh korban kekerasan pabrik panci bertekad lari ke kampung halamannya di Kotabumi Lampung demi membebaskan kawan-kawannya sesama buruh yang disekap oleh bos mereka, di Desa Lebak Wangi, Sepatan Kabupaten Tangerang.

Andi kabur setelah bisa keluar dari tempat usaha produsen panci dan penggorengan aluminium itu. Dalam pengakuannya, Andi lari dan menumpang truk di jalan tol untuk menyeberang ke Merak. "Saya bingung, takut bercerita kepada orangtua takut mereka tidak percaya," kata Andi ditemui Tempo, 4 Mei 2013 di Mapolres Tangerang di Tigaraksa. (Baca: Pabrik Kuali di Sepatan Digerebek)

Andi baru berani menceritakan kejadian yang dialami selama bekerja di pabrik panci itu setelah kawannya, Junaidi datang ke rumahnya dan mengatakan telah melapor ke polisi setempat. Akhirnya Andi diantar keluarga melapor ke Polres Lampung pada 28 April 2013. Keluarga kemudian mengadukan kasus tak manusiawi ini ke Komnas HAM dan Kontras. Laporan itu kemudian diteruskan ke Polda Lampung yang berkoordinasi dengan Polda Metro Jaya seterusnya ditindaklanjuti Polres Tangerang.

"Saya sadar hak saya sebagai buruh tidak dibayar, tapi jangankan lari kami dalam tekanan disiksa, gaji tidak dibayar, makan hanya tempe dan terong, tiga bulan hampir tidak mandi dan sikat gigi," kata Andi di hadapan Kapolres Tangerang, Komisaris besar Bambang Priyo Andogo. (Lihat: 25 Buruh Panci Disekap, 3 Bulan Tidak Mandi)

Andi juga menunjukan koreng di kedua kakinya. Koreng yang telah mongering itu merupakan dampak dari tetesan cairan alumunium panas bahan panci yang dituangkan di kakinya. "Kalau kami bekerja lamban, upahnya ya siksaan," ujar Andi.

Pengamatan Tempo, 25 buruh, empat diantaranya anak-anak di bawah umur itu disiksa selama dalam penampungan. Tempat penampungan menyatu dengan pabrik panci tersebut. Bangunnya berbentuk permanen dan dindingnya disebutkan hamper jebol. "Keamanan kami juga terancam, kami dikurung dalam ruangan pengap, lembab dan lantai dingin, sebagian tidur di tikar dan selebihnya di lantai," kata Andi.

Tempo melihat wajah Andi dan ke-24 kawannya hitam, dekil dengan baju compang-camping dan robek. Kaki mereka ada yang nyeker adapula yang beralaskan sandal jepit. Bahkan ada yang tali sandalnya sudah putus dan disambung rafia. Rambut mereka berwarna merah dengan mata coklat dan kulit sekujur tubuhnya kasar akibat jamur berupa panu dan kurap yang menempel. Rata-rata buruh bekerja empat hingga enam bulan di pabrik panci milik Yuki Irawan itu.

Kapolres Bambang mengatakan dengan kondisi disekap di penampungan tak manusiawi, para buruh mengalami tekanan hebat dan cenderung ke arah mal nutrisi. "Mereka ada yang mengaku sesak dadanya, kami telah melakukan visum dan cek kesehatan terhadap seluruh buruh," kata Bambang. Dia juga meminta buruh agar terbuka memberikan informasi kepada polisi demi memudahkan penyelidikan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Cerita pelarian buruh ternyata juga dilakukan tiga buruh asal Cianjur. Kepala Desa Suka Galih Cianjur, Ujang mengatakan empat bulan silam, warganya bernama Opik juga melarikan diri dari tempat penampungan. Menyusul kemudian dua buruh lainnya. "Ketiganya bercerita dianiaya, kami aparat desa dan Babinsa mendatangi pabrik itu dan mereka berbohong kepada kami," kata Ujang. Kondisi warganya itu lebih parah, rambutnya gembel karena tidak mandi dan pakaiannya juga compang-camping, "seperti orang gila," kata Ujang.

Terhadap kondisi korban, Kontras melalui Yati Anggraeni mengatakan akan mendampingi korban mendapatkan haknya sebagai buruh. "Mereka perlu pemulihan psikisnya. Mereka kemarin seperti orang bingung, tanpa semangat dan tidak tersenyum. Hari ini diantara mereka ada yang sudah bisa tertawa," kata Yati.

Para buruh ini kemudian menerima pakaian layak pakai sumbangan masyarakat yang simpati mellaui Kontras. Mereka juga diberi makanan bergizi dan disuruh mandi. Bahkan Polres juga menyediakan tukang cukur untuk mencukur rambut para buruh .

Adapun terhadap pelaku, polisi telah menetapkan lima tersangka, termasuk pemilik pabrik panci, Yuki Irawan. Kelima tersangka dikenakan pasal berlapis dan diancam hukuman delapan tahun penjara.

AYU CIPTA

Topik terhangat:
Susno Duadji
| Ustad Jefry | Caleg | Ujian Nasional

Metro Populer:
Lacak Otak Penipuan Investasi Bodong via CCTV

Pabrik Kuali di Sepatan Digerebek

Pengemudi Mobil Tewas Tabrak Warung 

Pesawat Latih Tergelincir di Pondok Cabe

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Golkar akan Pecat Bupati Langkat sebagai Kader Jika Terbukti Langgar HAM

26 Januari 2022

Wartawan mengambil gambar ruang kerangkeng manusia yang berada di kediaman pribadi Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana Peranginangin di Desa Raja Tengah, Kecamatan Kuala, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Rabu, 26 Januari 2022. Pada pagar kerangkeng terdapat gembok untuk mengunci ruangan tersebut. ANTARA FOTO/Dadong AbhisekaWartawan mengambil gambar ruang kerangkeng manusia yang berada di kediaman pribadi Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana Peranginangin di Desa Raja Tengah, Kecamatan Kuala, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Rabu, 26 Januari 2022. Pada pagar kerangkeng terdapat gembok untuk mengunci ruangan tersebut. ANTARA FOTO/Dadong AbhisekaWartawan mengambil gambar ruang kerangkeng manusia yang berada di kediaman pribadi Bupati Langkat nonaktif Terbit Rencana Peranginangin di Desa Raja Tengah, Kecamatan Kuala, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara, Rabu, 26 Januari 2022. Pada pagar kerangkeng terdapat gembok untuk mengunci ruangan tersebut. ANTARA FOTO/Dadong Abhiseka
Golkar akan Pecat Bupati Langkat sebagai Kader Jika Terbukti Langgar HAM

Dugaan perbudakan muncul setelah KPK menangkap Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin Angin. Ada kerangkeng manusia di belakang rumahnya.


5 Hal Seputar Dugaan Kerangkeng Manusia Oleh Bupati Langkat Terbit Rencana

25 Januari 2022

Saat diselidiki pihak kepolisian, kerangkeng itu dihuni empat orang dengan salah satunya mengalami luka lebam. Polisi menyebut kerangkeng yang diinisiasi Terbit Rencana untuk digunakan sebagai tempat rehabilitasi para pecandu narkoba selama 10 tahun namun tak memiliki izin. Dok. Diskominfo Langkat
5 Hal Seputar Dugaan Kerangkeng Manusia Oleh Bupati Langkat Terbit Rencana

Migrant Care menduga kerangkeng manusia yang ditemukan di rumah Bupati Langkat Terbit Rencana Perangin Angin untuk mengurung para pekerja kebun sawit.


Ditanya soal Kerangkeng, Kakak Bupati Langkat Tertunduk

24 Januari 2022

Selain praktik penahanan pekerja, Migrant Care juga menduga Terbit Rencana telah melakukan sejumlah penganiayaan kepada para pekerjanya. Para pekerja dilaporkan sering mengalami penyiksaan hingga berdarah dan lebam di tubuh mereka. Dok. Migrant Care
Ditanya soal Kerangkeng, Kakak Bupati Langkat Tertunduk

Dari OTT ini terungkap Bupati Langkat Terbit Rencana diduga memiliki kerangkeng di halaman belakang rumahnya. Diduga mempraktikan perbudakan modern.


Polda Sumut Ungkap Pengakuan Penjaga soal Penjara di Rumah Bupati Langkat

24 Januari 2022

Kerangkeng para pekerja sawit ditempatkan di kediaman Bupati Langkat, Sumatera Utara. Migrant Care melaporkan dugaan perbudakan ini ke Komnas HAM, Senin, 24 Januari 202. Foto: Mirza Bagaskara
Polda Sumut Ungkap Pengakuan Penjaga soal Penjara di Rumah Bupati Langkat

Kerangkeng atau penjara manusia ditemukan di rumah Bupati Langkat. Dituding melakukan perbudakan modern.


Komnas HAM Terima Laporan Dugaan Perbudakan oleh Bupati Langkat

24 Januari 2022

Migran Care melaporkan eks bupati Langkat Terbit Rencana Peranginangin ke Komnas HAM atas dugaan perbudakan, Senin, 24 Januari 2022. Foto: Mirza Bagaskara
Komnas HAM Terima Laporan Dugaan Perbudakan oleh Bupati Langkat

Eks bupati Langkat Terbit Rencana Peranginangin dilaporkan atas praktik perbudakan.


Bupati Langkat Diduga Lakukan Praktik Perbudakan

24 Januari 2022

Kerangkeng para pekerja sawit ditempatkan di kediaman Bupati Langkat, Sumatera Utara. Migrant Care melaporkan dugaan perbudakan ini ke Komnas HAM, Senin, 24 Januari 202. Foto: Mirza Bagaskara
Bupati Langkat Diduga Lakukan Praktik Perbudakan

Setidaknya ada tujuh buah dugaan perbudakan yang dilakukan oleh Terbit kepada pekerja yang menggarap kebun sawit miliknya.


Jusuf Kalla: Semua Negara Harus Bersatu Hadapi Perbudakan  

14 Maret 2017

Wakil Presiden Jusuf Kalla. TEMPO/Imam Sukamto
Jusuf Kalla: Semua Negara Harus Bersatu Hadapi Perbudakan  

Jusuf Kalla menuturkan masih banyak praktek perbudakan yang terjadi di dunia.


Perbudakan ABK Indonesia, Pemerintah Didesak Rativikasi  

4 Maret 2017

Migrant Justice menggelar aksi di depan Istana Negara, Jakarta, Jumat (14/11). Mereka menuntut evaluasi kinerja BNP2TKI serta diberikannya hak penuh TKI tanpa mengeksploitasi mereka sebagai sumber devisa negara. TEMPO/Puspa Perwitasari
Perbudakan ABK Indonesia, Pemerintah Didesak Rativikasi  

Sekjend Indonesian Fisherman Assosiation, Jamaludin Suryahadikusuma, menilai peran pemerintah dalam menangani kasus perbudakan ABK Indonesia lemah.


Aktivis Buruh Taiwan Soroti Kasus Perbudakan ABK Indonesia  

4 Maret 2017

Sampul Majalah TEMPO tentang perbudakan ABK.
Aktivis Buruh Taiwan Soroti Kasus Perbudakan ABK Indonesia  

Aktivis burus asal Taiwan datang ke Indonesia untuk mengetahui secara langsung kondisi keluarga para ABK yang bermasalah di Taiwan.


Tokoh Lintas Agama Tolak Perbudakan Gaya Baru

20 Februari 2017

Sampul Majalah TEMPO tentang perbudakan ABK.
Tokoh Lintas Agama Tolak Perbudakan Gaya Baru

Firmanzah mencontohkan praktek perbudakan modern dari kegiatan perdagangan organ.