TEMPO.CO, Makassar - Kepolisian Sektor Tamalanrea masih memburu tiga penembak Prajurit Satu TNI Andi Kristanto. Kata Kepala Kepolisian Sektor Tamalanrea, Komisaris Amiruddin, penyidik sudah mendapat gambaran ciri-ciri pelaku. "Mereka adalah preman yang sering memalak penjual makanan," kata Amiruddin, Ahad, 5 Mei 2013.
Untuk mengendus jejak ketiga pelaku, polisi telah memeriksa empat saksi: penjual di kawasan perumahan Bukit Khatulistiwa, Jalan Perintis Kemerdekaan, dan satu saksi mata yang kebetulan ada di TKP penembakan. "Korban belum dapat kami periksa, karena masih dalam perawatan," ujar Amiruddin.
Andi Kristanto dilarikan ke Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo pada Jumat, 3 Mei 2013. Dari sana, ia dirujuk ke Rumah Sakit Pelamonia. Anggota Batalyon Kavaleri 10 Serbu Kodam VII Wirabuana itu menderita luka tembak di bagian lengan kanan. Ia menjadi korban penembakan kelompok preman di depan perumahan Bukit Khatulistiwa, Jalan Perintis Kemerdekaan.
Kata Kepala Unit Reserse dan Kriminal, Ajun Komisaris Salim, penembakan Andi Kristanto berawal dari cekcok mulut. Andi menegur pelaku yang kerap memalak penjual angkringan di lokasi itu. "Perkelahian pecah, pelaku memuntahkan pelor, kemudian kabur."
Juru bicara Kodam VII Wirabuana Letnan Kolonel Hery Steve Sinaulan mengatakan, kondisi Andi mulai membaik. Namun masih masih menjalani perawatan. "Kasus penembakan itu sudah diserahkan ke pihak Polisi Militer TNI," kata Hery. "Untuk pelaku, kami percayakan ke penyidik kepolisian."
IRFAN ABDUL GANI
Topik terhangat:
Susno Duadji | Ustad Jefry | Caleg | Ujian Nasional
Terpopuler:
Kasus Korupsi UI Segera Naik ke Penyidikan
Begini Pengakuan Suami-Istri Caleg
TNI Jamin Anak Korban Bom Sampai Kelas 6 SD
Kantor OPM di Inggris Tak Resmi Didukung Parlemen
Versi TNI, Korban Bom Nekat Masuk Daerah Terlarang