TEMPO.CO, Iowa - Kura-kura berwarna semakin terancam oleh menghangatnya suhu bumi akibat pemanasan global. Kenaikan suhu sekitar 1 derajat Celcius bisa mengubah kelamin anak kura-kura berwarna menjadi seratus persen betina.
"Kondisi ini menggiring spesies kura-kura berwarna ke jurang kepunahan," kata Rory Telemeco, seorang biolog di Iowa State University, Amerika Serikat.
Seperti dikutip Newscientist, Senin, 6 Mei 2013, kura-kura berwarna (Chrysemys picta) hidup di danau dan sungai di seluruh Amerika Utara. Kura-kura ini tergolong spesies penghuni habitat perairan tawar.
Kura-kura berwarna merupakan satu dari banyak spesies reptil yang jenis kelaminnya sangat ditentukan oleh suhu. Telur dalam sarang yang hangat cenderung menetas sebagai individu betina. Sebaliknya, individu jantan menetas di sarang yang dingin.
"Sampai sekarang kami belum mengetahui pasti mengapa bisa demikian," ujar Telemeco.
Dalam beberapa tahun terakhir, banyak peneliti telah menyuarakan dampak negatif pemanasan global yang dapat membelokkan rasio jenis kelamin kura-kura berwarna. Telemeco dan rekannya, Fredric Janzen, mengembangkan sebuah model matematis untuk memprediksi pengaruh pemanasan global terhadap populasi kura-kura berwarna.
Selama lebih dari 25 tahun Telemeco dan Janzen mendokumentasikan frekuensi bersarang dan rasio jenis kelamin anakan kura-kura berwarna di sebuah pulau kecil di sungai Mississippi di Carroll County, Illinois. Mereka menemukan bahwa induk kura-kura mampu menggeser tanggal bersarang mereka sekitar 10 hari untuk memastikan telurnya berkembang pada suhu yang bisa menghasilkan individu jantan dan betina.
Temuan ini, bersama catatan sejarah suhu tanah dan udara, digunakan untuk menciptakan model matematika yang memprediksi rasio jenis kelamin dari telur yang ditanam pada sarang dengan temperatur yang berbeda. Tes awal model berhasil memprediksi jenis kelamin 40 dari 46 anakan kura-kura yang menetas di alam liar.
Telemeco menambahkan data model iklim konservatif yang memperkirakan suhu rata-rata di kawasan barat tengah Amerika akan naik 4 derajat Celcius selama seabad mendatang. Perpaduan model itu kemudian digunakan untuk memprediksi apa yang mungkin terjadi dengan rasio jenis kelamin anakan kura-kura.
Hasilnya, kenaikan suhu akan menyebabkan seluruh anakan kura-kura berubah menjadi betina. Bahkan percepatan waktu bertelur dan turunnya suhu tidak mampu mengubah kondisi tersebut.
"Inilah mengapa kura-kura berwarna terancam punah," ucap Telemeco, menambahkan kenaikan suhu rata-rata sebesar 1,1 derajat Celcius saja sudah dapat memicu efek ini.
NEWSCIENTIST | MAHARDIKA SATRIA HADI