Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rating S&P Turun Dinilai Bentuk Intervensi

image-gnews
Gedung lembaga pemeringkat kredit internasional Standard & Poors di New York, AS (8/12). REUTERS/Brendan McDermid
Gedung lembaga pemeringkat kredit internasional Standard & Poors di New York, AS (8/12). REUTERS/Brendan McDermid
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Ahmad Erani Yustika mengatakan, penurunan outlook peringkat utang indonesia dari positif menjadi stabil merupakan bentuk intervensi lembaga rating terkait dengan keraguan pemerintah tidak segera menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM).

“Indonesia dihukum dengan cara seperti itu karena tidak segera memutuskan kebijakan untuk menaikkan harga BBM,” ucapnya, saat dihubungi Tempo, Senin 6 Mei 2013.

Ia menjelaskan dalam hal ini pemerintah memiliki otonomi pengambilan keputusan untuk mengelola ekonomi domestiknya sehingga lembaga luar tidak berhak mengintervensi. “Amerika saja yang pernah defisit APBN sebesar 10 persen tidak pernah dihukum seperti ini, kita masih dibawah 3 persen ,” kata Ahmad Erani.

“Dalam hal ini saya melihat ketidakadilan, kelihatan sekali pemerintah harus segera mengambil keputusan sesuai keinginan mereka.” Hal ini dilihat dari pernyataan S&P bahwa selama pemerintah masih belum menanggapi tekanan fiskal dan eksternal dengan kebijakan yang tepat waktu maka peringkat Indonesia akan kembali turun.

Guru Besar Fakultas Ekonomi Universitas Brawijaya ini menilai ketika BBM dinaikkan, tidak serta merta mengurangi defisit APBN. Karena menurutnya neraca defisit tidak hanya dipengaruhi sektor migas, namun juga sektor pangan dan manufaktur. “Oleh karenanya, ketiganya harus diatasi,” ucapnya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk membuat ketiga sektor tersebut tetap stabil, Ahmad Erani mengaku INDEF sudah menawarkan opsi-opsi ke pemerintah. Di antaranya penghematan konsumsi BBM, pajak progresif di sektor otomotif, mengurangi impor pangan dengan menaikkan pajak impor. “Pemerintah mesti membentangkan berbagai macam opsi, harus tegas serta konsekuen menangani risiko kebijakan yang diambilnya,” katanya.

LINDA TRIANITA



Topik Terhangat:
Pemilu Malaysia
| Harga BBM | Susno Duadji | Ustad Jefry | Caleg


Baca juga:

Saling Pecat Di Tubuh Kadin Indonesia

Ekspor Gas Rugikan Negara

Bank BUMN Perlu Dimerger

Bakrie Telecom Merugi Rp 97,47 Miliar

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Ganjar Sebut Investasi RI Terkendala Pungli dan Birokrasi yang Ribet

24 Oktober 2023

Bakal calon presiden Ganjar Pranowo (tengah) berbincang dengan Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia Sung Y. Kim (kanan) didampingi Chairman of Board of Governors Amcham Indonesia Douglas E. Ramage (kiri) saat menghadiri US-Indonesia Investment Summit di Jakarta, Selasa 24 Oktober 2023. Dalam kesempatan tersebut Ganjar Pranowo menyampaikan delapan visi misinya seperti peluang investasi hingga penegakan hukum, agar investor nyaman menanamkan modalnya di Indonesia. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
Ganjar Sebut Investasi RI Terkendala Pungli dan Birokrasi yang Ribet

Calon presiden Ganjar Pranowo menyebut, investasi di Indonesia masih terkendala karena maraknya pungutan liar atau pungli dan birokrasi yang ribet.


Ini Alasan Fitch Rating Pertahankan Rating Utang RI

3 September 2018

Fitch Akan Turunkan Peringkat Utang Amerika
Ini Alasan Fitch Rating Pertahankan Rating Utang RI

Fitch Ratings mematok peringkat rating utang Indonesia pada level 'BBB'.


Jokowi Tak Puas dengan Kemudahan Berbisnis Naik: Masih Ruwet

28 Maret 2018

Presiden Joko Widodo didampingi Mensesneg Pratikno (kanan) dan Anggota Tim Komunikasi Presiden Arie Dwipayana (kiri) menjawab pertanyaan wartawan terkait tudingan Setya Novanto kepada Menteri PMK Puan Maharani dan Seskab Pramono Anung di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, 23 Maret 2018. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Jokowi Tak Puas dengan Kemudahan Berbisnis Naik: Masih Ruwet

Naiknya peringkat kemudahan berbisnis yang diraih Indonesia belum membuat Jokowi puas.


Kemudahan Berbisnis di Indonesia Naik ke Peringkat 72

1 November 2017

Ilustrasi uang Yuan. REUTERS/Jason Lee
Kemudahan Berbisnis di Indonesia Naik ke Peringkat 72

Peringkat kemudahan berbisnis Indonesia naik dari 91 menjadi 72.


Peringkat Inovasi Indonesia Jauh di Bawah Vietnam

27 September 2017

Cosplayer melakukan wefie saat mengikuti acara Popcon Asia 2017 di Jakarta Convention Centre (JCC), Senayan, Jakarta, 5 Agustus 2017. Pelaku industri kreatif di Indonesia mulai dari film, animasi, komik, toys hingga game menampilkan karyanya.  TEMPO/Dhema
Peringkat Inovasi Indonesia Jauh di Bawah Vietnam

Di kawasan ASEAN, peringkat inovasi Indonesia jauh di bawah Malaysia dan Vietnam.


BI Optimistis Fitch Naikkan Lagi Peringkat Indonesia

21 Juli 2017

Logo Bank Indonesia. REUTERS/Iqro Rinaldi/File Photo
BI Optimistis Fitch Naikkan Lagi Peringkat Indonesia

Fitch Ratings mengafirmasi peringkat Indonesia pada level layak investasi.


Indonesia Kembali Raih Peringkat Investment Grade dari Fitch

21 Juli 2017

Kantor pusat Fitch di New York. novinite.com
Indonesia Kembali Raih Peringkat Investment Grade dari Fitch

Afirmasi rating bisa menjadi faktor pendukung tambahan bagi Indonesia dalam menjaga keyakinan investor dan stakeholders


Kepala BKPM Sebut Rating S&P Bantu Pemerintah Gaet Investor  

31 Mei 2017

Kepala BKPM Thomas Lembong saat Memberikan Keterangan Pers Realisasi Investasi Kuartal I di Kantor BKPM Jakarta, 26 April 2017. Tempo/Tongam sinambela
Kepala BKPM Sebut Rating S&P Bantu Pemerintah Gaet Investor  

Peningkatan peringkat investasi tersebut belum membuat pemerintah merevisi target investasi.


S&P Naikkan Rating, Analis Mandiri: Perluas Basis Investor  

31 Mei 2017

REUTERS/Issei Kato
S&P Naikkan Rating, Analis Mandiri: Perluas Basis Investor  

Handy Yunianto mengatakan peluang kenaikan peringkat dari S&P seharusnya dimanfaatkan untuk memperbesar porsi obligasi pemerintah.


Pasca S&P Naikkan Rating, Dana Investasi Capai Rp 108 Triliun

30 Mei 2017

Gubernur Bank Indonesia Agus Martowardojo saat bersaksi dalam sidang lanjutan korupsi E-KTP di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Kamis, 30 Maret 2017. Tempo/Aghniadia
Pasca S&P Naikkan Rating, Dana Investasi Capai Rp 108 Triliun

BI akan terus memonitor adanya potensi kenaikan Fed Fund Rate.