TEMPO.CO, Jakarta - Senior Vice President of Electronic Banking Mandiri Rico Usthavia Frans akan mengkaji secara bertahap tentang pembukaan akses untuk bank-bank lain dalam melayani pembayaran tol secara elektronik. "Kami akan kaji secara bertahap. Kami fokusnya pada Himpunan Bank-Bank Milik Negara (Himbara) dulu," kata Rico kepada Tempo, Senin, 6 Mei 2013.
Rico menjelaskan pihaknya sudah banyak berdiskusi dengan anggota Himbara lainnya. "Kami bicarakan standar, kalau mau masuk bagaimana," ujarnya. Meski begitu, ia menyatakan belum ada kesepakatan apa pun, termasuk soal skema kerja sama dengan bank-bank tersebut. Namun, kemungkinan bank-bank tersebut akan menggunakan infrastruktur yang sudah diinvestasikan Bank Mandiri.
Ditanya soal alasan memilih untuk berdiskusi terbatas dengan anggota Himbara saja, Rico mengatakan, pertimbangannya adalah kecocokan bisnis. "Kan belum tentu cocok, kami coba dulu diskusi dengan Himbara," ujarnya.
Rico tak menargetkan kapan kerja sama strategis dengan bank lain bisa terlaksana. "Kalau business model cocok dan impact bagus, kami buat standard-nya," ujarnya.
Rico membenarkan sebenarnya Bank Mandiri mengantongi kontrak eksklusif dengan Jasa Marga untuk periode 2008 - 2018. Adapun niat membuka akses untuk bank lain, dibantah Rico terjadi karena Bank Mandiri gagal mencapai target penjualan kartu e-toll. "Jumlah e-money kami 2,7 juta, kebanyakan pakai (untuk pembayaran e-toll)," katanya.
MARTHA THERTINA
Topik Terhangat:
Pemilu Malaysia | Harga BBM | Susno Duadji | Ustad Jefry | Caleg
Terpopuler:
Siapa Vitalia Shesya, Teman Dekat Ahmad Fathanah?
Istri Gus Dur Minta Segel Masjid Ahmadiyah Dibuka
Duit Ahmad Fathanah Mengalir ke Artis