TEMPO.CO, Jakarta -Direktur Utama PT Media Nusantara Citra (MNC), Hary Tanoesudibjo, dipastikan tak memenuhi panggilan Komisi Penyiaran Indonesia, Selasa, 7 Mei 2013. Alasannya ia sibuk menjajakan surat utang global yang akan diterbitkan oleh PT Bhakti Investama TBK (BHIT). "Masih Roadshow di beberapa negara Asia untuk obligasi BHIT," ujar Sekretaris Korporat MNC, Arya Sinulingga ketika dihubungi, Selasa, 7 Mei 2013.
Menurut Arya, panggilan yang diberikan oleh KPI tidak ditujukan kepada MNC melainkan langsung kepada lembaga penyiarannya yaitu RCTI. Oleh sebab itu, yang akan hadir ke KPI adalah perwakilan dari RCTI. (Baca: Besok, KPI Panggil Hary Tanoesoedibjo)
RCTI siap mengklarifikasi terhadap KPI, meskipun ia menilai dalam hal ini tidak ada pelanggaran yang dilakukan oleh lembaga siaran televisi tersebut. Sebab hingga saat ini, RCTIsama sekali belum pernah menyiarkan apapun yang berisi rekaman acara bernuansa politik atau kampanye partai yang berafiliasi dengan Hary Tanoe. (Baca:Hanura Bantah Minta MNC Group Dukung Partainya)
KPI Pusat memangggil Hary Tanoe sehubungan dugaan pelanggaran isi penyiaran yang dilakukan oleh lembaga penyiaran milik taipan tersebut. Dugaan ini muncul akibat adanya video rekaman yang beredar di YouTubedengan durasi sepanjang 2 menit 7 detik berjudul Media&Politik (part 1) yang diunggah Koalisi Independen untuk Demokratisasi Penyiaran (KIDP). Dalam video tersebut, terdengar pernyataan yang mengarahkan RCTI Jawa Timur untuk menyediakan slot waktu untuk kampanye kegiatan Hanura. (Baca:Kongkalikong RCTI Sokong Hanura Ada di YouTube)
GUSTIDHA BUDIARTIE
Berita Terpopuler
Vitalia Shesya, Teman Fathanah Ingin Jadi Penyanyi
Kongkalikong RCTI Sokong Hanura Ada di YouTube
Nilai Duit Vitalia Shesya dari Fathanah
@SBYudhoyono Kecam Perbudakan Buruh Panci
Topik Terhangat
Pemilu Malaysia | Harga BBM | Susno Duadji | Ustad Jefry | Caleg