TEMPO.CO, Yogyakarta - Dalang asal Suriname, Sapto Sopawiro, 73 tahun, pentas wayang kulit di Yogyakarta. Acara tersebut untuk memperkuat kerjasama budaya dengan Indonesia.
Sapto Sopawiro berada di Yogyakarta pada 20 April-19 Mei 2013. Ia pentas wayang di Karangwaru, Wonosari, Gunung Kidul pada 1 Mei dan di Rejondani, Sleman pada 3 Mei di Rejondani, Sleman.
Sapto mengatakan bahwa ia menjadi dalang sejak 2008. Di Suriname, ia biasa pentas wayang di Ibukota Suriname, Paramaribo dan sejumlah distrik negara itu. "Saya tertarik nguri-nguri budaya Jawa karena di Suriname orang sudah banyak tidak tertarik dengan kebudayaan Jawa," katanya menggunakan bahasa Jawa saat berkunjung ke Sekretariat Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Yogyakarta, Selasa, 7 Mei 2013.
Ia mengatakan, ia belajar wayang dari dosen PPG Kesenian, Parjoyo pada 2008. Parjoyo mengajari Sapto tentang suluk dan merayu sinden.
Sapto ke Yogyakarta datang bersama jurnalis lepas yang bekerja di Suriname, Charles Chang. Ia banyak menulis tentang kebudayaan dan kemanusiaan. Mereka rencananya akan melihat acara kesenian di DIY, seperti ketoprak tobong.
Menurut Charles, Sapto merupakan dalang terakhir yang sering pentas di Suriname. Masyarakat Suriname kini tidak banyak yang tertarik belajar wayang. "Hanya sedikit orang yang mampu bicara dalam bahasa Jawa kromo inggil. Anak-anak sekolah kini lebih banyak diajari Bahasa Belanda," katanya.
SHINTA MAHARANI