TEMPO.CO, Tangerang - Puluhan buruh yang bekerja di pabrik panci dan alat-alat dapur CV Cahaya Alam di Desa Lebak Wangi Kabupaten Tangerang tidak hanya disiksa dan dianiaya selama berbulan-bulan. Selain mendapat kekerasan bertubi-tubi dari Yuki Irawan, pemilik pabrik, dan para centengnya, buruh yang telah banting tulang dengan keras juga tak digaji. Mereka kerap pula diberi makanan yang sudah basi. “Kami dilarang salat dan disuruh terus bekerja, kalau ada yang salat kami dimarahi dan dipukuli,” kata Abdul Nawa Fikri, seorang buruh pabrik yang dibebaskan polisi.
Pemuda berusia 20 tahun asal Cianjur ini mulai masuk perangkap dan bekerja di pabrik itu diajak oleh rekan sekampungnya, Usman, sekitar delapan bulan lalu. Saat itu, kata pemuda lulusan Sekolah Menengah Pertama ini, temannya itu menawarkan pekerjaan ditempat tersebut dengan iming-iming gaji Rp 1,5 juta per bulan.”Saya mau saja ikut karena memang saya niat sekali untuk bekerja,” katanya, saat ditemui di Polres Kota Tangerang, Senin 6 Mei 2013. (Baca: Buruh Panci Korban Perbudakan Masih Trauma)
Sampai di lokasi, Abdul langsung berhadapan dengan mandor perusahaan itu, Tedi. Seluruh pakaian yang ia bawa, kecuali yang melekat di badan di sita. Begitu juga dengan telepon seluler. “Saat itu saya tiba pukul 10 malam dan langsung disuruh bekerja hingga tengah malam,” katanya mengenang. Sejak saat itu, Abdul harus bekerja setiap harinya dari pukul 4.30 pagi hingga pukul 10 malam. (Baca juga: Polisi, TNI dan Kades Pelindung Bos Pabrik Panci?)
Abdul mengaku kerap ditendang hingga ditampar oleh lima mandor yang secara ketat mengawasi mereka bekerja. Begitu juga dengan rekan-rekan mereka yang lain. “ Ada yang ditempeleng dan dipukul,” ujarnya. (Baca: Ini Pengakuan Buruh Pabrik Panci Korban Perbudakan)
Para centeng dan Yuki Irawan, pemilik pabrik itu, selalu memantau gerakan para buruhnya. ”Sampai makan pun kami diawasi, kadang makan belum selesai sudah langsung disuruh kerja lagi,” katanya. Penderitaan 25 buruh berakhir setelah polisi menggerebek pabrik tersebut Jumat pekan lalu dan menangkap Yuki Irawan dan enam centengnya yang menyiksa para buruh. Baca perbudakan buruh di sini.
JONIANSYAH
Topik hangat:
Perbudakan Buruh | Harga BBM | Susno Duadji | Ustad Jefry
Baca juga:
Sering Mengingat Masa Lalu Bisa Sebabkan Insomnia
Jangan Anggap Sepele Insomnia
Cara Aman Atasi Gangguan Tidur
Tambah Langsing, Seleksi Alam Berubah pada Wanita