TEMPO.CO, Brebes - Saat teman-teman sekelasnya sudah tiba di sekolah untuk mengikuti ujian nasional hari terakhir, Rabu 8 Mei 2013 pagi, Kiki Agustian masih sibuk memandikan Aulia Putri, adiknya yang masih berusia lima bulan.
Sejak kemarin, siswi kelas VI di SD Negeri Kemurang Kulon II, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Brebes itu terpaksa mengajak Aulia ke sekolah. "Karena ibu kerja di sawah," kata Kiki saat Tempo bertandang ke rumahnya sekitar pukul 06.30 WIB.
Dalam rumah yang sangat sederhana bercat kuning kusam dan berlantai semen itu, Kiki tinggal bersama sang ibu, Kastiah, 35 tahun, dan dua adiknya, Aulia Putri dan Ferdy Gunawan, 7 tahun. Sedangkan ayahnya, Fathoni, 40 tahun, merantau ke Bogor, Jawa Barat.
Sebagai anak sulung, gadis 12 tahun itu bertugas mengasuh kedua adiknya ketika Kastiah mendapat pekerjaan. "Paling hanya disuruh nyabuti rumput atau memetik cabai di ladang. Satu hari dapat Rp 15.000," kata Kastiah sembari menyiapkan susu dan pisang untuk Kiki menyuapi Aulia di sekolah.
Setelah semua pekerjaan rumah selesai pukul 07.00 WIB, Kiki pun bergegas mengambil selendang untuk menggendong Aulia ke sekolah. Jarak dari rumahnya ke sekolah sekitar 1,5 kilometer. Dengan jalan kaki, Kiki membutuhkan waktu sekitar 30 menit.
Karena menggendong bayi ke sekolah, Kiki menjadi pusat perhatian di sepanjang perjalanan. Namun, gadis kelahiran 17 Agustus 2000 itu tidak menggubris. Langkahnya tenang. Matanya menerawang jauh ke depan. "Tidak malu, ini adik saya," kata Kiki.
Sesampainya di sekolah, Aulia langsung diminta guru kelas VI, Lisa Lindawati, untuk diasuh di ruang guru. "Di ujian hari kedua, Kiki masih menggendong adiknya saat tiba di ruang kelas," kata Lisa.
Lisa menambahkan, di hari pertama ujian nasional, Senin 6 Mei 2013, Kiki datang terlambat. Sebab, banyak pekerjaan rumah yang harus ia selesaikan. Adapun Selasa, Kiki nyaris tidak masuk sekolah. Beruntung Lisa dapat membujuknya. "Dia bersedia ikut ujian asal diperbolehkan mengajak Aulia."
Sepekan sebelum ujian nasional, Kiki sempat membolos 10 hari. Demikian pula Ferdy Gunawan yang baru duduk di bangku kelas II SD N Kemurang Kulon II. Sebab, Kastiah jatuh sakit. Pihak sekolah pun memberi bantuan ala kadarnya untuk uang saku kedua siswa itu agar bersedia kembali ke sekolah.
Ditemui seusai ujian mata pelajaran ilmu pengetahuan alam, Kiki mengaku cukup mudah mengerjakannya. Sebab, ia rutin belajar di rumah tiap pukul 19.00 WIB sampai 22.00 WIB. Anehnya, ia mengaku tidak ingin melanjutkan pendidikan ke Sekolah Menengah Pertama.
Bahkan, saat ditanya ihwal cita-citanya, Kiki hanya menggelengkan kepala. "Tidak punya cita-cita. Tidak mau jadi apa-apa," ucapnya polos. Kiki baru menganggukkan kepala setelah ditanya kesediaannya bersekolah asalkan ada beasiswa.
Menurut Kepala SD N Kemurang Kulon II, Waskhudin, Kiki adalah salah satu murid yang memiliki semangat belajar tinggi. "Dia tidak berani bercita-cita karena ia pesimistis bakal bisa meneruskan sekolah."
Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah Kecamatan Tanjung, Tusdi, mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten Brebes agar Kiki bisa menuntaskan wajib belajar 9 tahun. "Kami juga akan mengupayakan bantuan bagi keluarganya."
DINDA LEO LISTY
Topik hangat:
Perbudakan Buruh | Harga BBM | Susno Duadji | Ustad Jefry
Baca juga:
Sering Mengingat Masa Lalu Bisa Sebabkan Insomnia
Jangan Anggap Sepele Insomnia
Cara Aman Atasi Gangguan Tidur
Tambah Langsing, Seleksi Alam Berubah pada Wanita