Pabrik General Motors di Bekasi Siap Beroperasi
Reporter: Tempo.co
Editor: Agung Sedayu
Rabu, 8 Mei 2013 15:06 WIB
John Buttermore, Vice President Manufacturing General Motors International Operations (kanan) didampingi Marcos Purty, President Director GM Indonesia saat mengunjungi fasilitas pabrik GM Indonesia di Bekasi, Jawa Barat, Rabu, 24 Agustus 2011. (Dok. GMI)
Iklan
Iklan

TEMPO.CO, Bekasi- Pabrik General Motors (GM) di Bekasi siap beroperasi. Hai ini perusahaan otomotif asal Amerikan Serikat itu meresmikan pendirian pabriknya di Bekasi, Jawa Barat. Pabrik yang mulai dibangun sejak 2011 itu berdiri di atas lahan seluas 58.000 meter persegi dan akan memproduksi Chevrolet Spin.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Dengan target produksi mencapai 40 ribu unit per tahun. "Kami memiliki komitmen US$ 150 juta untuk pabrik ini," kata Vice President, Global Manufacturing, President, International Operations General Motors, Timothy E. Lee, dalam pembukaan pabrik tersebut, Rabu, 8 Mei 2013.

Menurut Tim, Indonesia merupakan salah satu pangsa pasar potensial General Motors. "Tahun lalu, kami membukukan pertumbuhan sebesar 17 persen di Indonesia, dibandingkan 2011," ucapnya. Diharapkan dengan berdirinya pabrik itu, pasar General Motors di Indonesia bisa lebih ditingkatkan.

Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Scot A. Marciel, mengatakan, investasi General Motors melalui pembangunan pabrik tersebut menjadi salah satu kerjasama yang bernilai bagi Amerika Serikat dan Indonesia. "Baik Amerika Serikat dan Indonesia harus menjalin kerjasama, di dalam dan luar pemerintahan," kata dia.

Sementara itu, Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian Budi Darmadi menyebut penjualan mobil di Indonesia tahun lalu mencapai 1,1 juta unit. Ia yakin jumlah itu akan terus meningkat. "Tahun 2018 penjualan bisa mencapai 2 juta unit," ujarnya.

Meskipun permintaan tinggi, Budi melihat pasokan mobil dari industri di dalam negeri masih terbatas. Karena itu, pemerintah memberikan berbagai insentif untuk menarik investasi di industri otomotif. Industri kendaraan beremisi rendah, misalnya, diberi insentif diskon pajak badan yang totalnya sebesar 30 persen dalam enam tahun. Selain itu bebas bea masuk untuk mesin, bahan mentah dan atau komponen yang tidak diproduksi di Indonesia selama dua tahun serta bebas pajak pertambahan nilai barang mewah (PPnBM).

Pemerintah menyiapkan beberapa insentif untuk industri low cost green car (LCGC). Di antaranya adalah bebas bea masuk untuk bahan baku dan komponen yang tidak diproduksi di Indonesia. Namun dalam lima tahun diwajibkan kandungan produk dalam negeri sudah mencapai 40 persen.

MARIA YUNIAR

Topik hangat:

Perbudakan Buruh | Harga BBM | Susno Duadji | Ustad Jefry

Baca juga:2 Polisi Beking Perbudakan Buruh Panci Diperiksa  Ini Daftar Suami-Istri, Anak-Menantu Caleg  Besar Gaji Korban Perbudakan Buruh PanciPolisi, TNI dan Kades Pelindung Bos Pabrik Panci?Vitalia Sesha Paling Dicari di GoogleVideo Vitalia Sesha Bertebaran di YouTube


Iklan

 

 

 

BERITA TERKAIT


Rekomendasi