TEMPO.CO, Kupang - Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Kupang, Nusa Tenggara Timur akan merelokasi 80 imigran gelap yang ditampung di Rudenim setempat secara bertahap ke Rudenim Surabaya, Makassar dan Jakarta. "Kapasitas tampung sudah tidak memungkinkan, sehingga harus direlokasi sebagian ke Rudenim lain," kata Kepala Rudenim Kupang, Syarifullah kepada wartawan, Jumat, 10 Mei 2013.
Saat ini, menurut dia, jumlah imigran yang ditampung di Rudenim Kupang sebanyak 250 orang yang ditangkap di sejumlah wilayah di NTT. Sedangkan, daya tampung Rudenim Kupang hanya sekitar 150 orang.
Pekan ini, katanya, pihaknya akan merelokasi sekitar 18 imigran gelap ke Makassar pada 23 Mei 2013. Sedangkan, 30 imigran gelap lainnya akan direkolasi menyebar di ke Makasar, Jakarta dan Surabaya dengan biaya ditanggung Organisasi Migrasi Internasional (IOM). "Sejauh ini menurut rencana, Rudenim Kupang akan merelokasi sekitar 48 orang sedangkan sisanya masih ditampung dan menunggu proses relokasi ke Rudenim lain di Indonesia," katanya.
Terkait nasib 53 imigran yang ditangkap awal April 2013 di Rote Ndao, jelasnya, untuk sementara belum bisa dipindahkan ke Rudenim, karena daya tampungnya masih sangat terbatas dan masih harus menunggu proses relokasi yang akan dilaksanakan bulan ini.
Sementara itu, Kepala Seksi Pengawasan dan Penindakan Kantor Imigrasi Kelas 1 Kupang, Tatok Hari Sasono mengatakan, ke-53 imigran gelap asal Sudan, Myanmar, dan Somalia sampai sekarang masih ditampung di bekas Kantor Imigrasi Kupang, jalan S.K. Lerik, Kota Baru. "Untuk sementara imigran tersebut masih kami tampung di bekas kantor, sehingga tidak membuat mereka berdesak-desakan di Rudenim," katanya.
YOHANES SEO
Topik terhangat:
Penggerebekan Teroris | E-KTP |Vitalia Sesha & Wanita-wanita Fathanah | Perbudakan Buruh
Berita lainnya:
Bos Perbudakan Buruh Panci, Yuki Irawan Buka Suara
Tersangka Teroris Sembunyi di Bak Air
Pintar Agama dan Bahasa Arab, Fathanah Tak Jumatan
Arya Wiguna: Vitalia Sesha itu Beneran Cantik
Fathanah Naikkan Gaji Sopir Tiap Bulan