TEMPO.CO, Ponorogo- Jalur Ponorogo-Pacitan, Jawa Timur, untuk sementara dihubungkan dengan jembatan darurat berupa jembatan bailey atau jembatan darurat. Jembatan bailey dipasang untuk menggantikan jembatan lama di Desa Caluk, Kecamatan Slahung, Kabupaten Ponorogo, yang runtuh pada 6 April 2013. “Jembatan bailey dipasang untuk menggantikan jembatan lama sampai dibangun jembatan yang baru,” kata Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Bina Marga Provinsi Jawa Timur di Madiun, Bambang Effianto, Jumat, 10 Mei 2013.
Jembatan bailey dari rangka baja itu maksimal mampu menahan beban hingga 5 ton dan untuk kendaraan roda empat. Selain jembatan bailey, Pemerintah Kabupaten Ponorogo dan UPT Bina Marga bersama warga juga telah membangun dua jembatan darurat lain dari kayu dan bambu untuk kendaraan roda dua dan pejalan kaki.
“Langkah selanjutnya membuat cekdam darurat untuk mengantisipasi agar tanah tidak tergerus air,” ujar Bambang. Pembangunan cekdam permanen menjadi wewenang Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Bengawan Solo yang mengelola sungai setempat.
Pembangunan jembatan permanan pengganti diperkirakan baru terlaksana pada 2014 berkaitan dengan waktu pengusulan anggaran dalam Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (P-APBD) Provinsi Jawa Timur 2013. “Perubahan anggaran biasanya September dan pengajuan November-Desember sehingga baru bisa cair 2014.” Apalagi pengerjaannya harus melalui proses tender yang juga memakan waktu.
Pembangunan jembatan pengganti permanen diperkirakan sekitar 6-8 bulan. Jembatan baru rencananya akan menggunakan kostruksi beton dan bukan rangka baja seperti sebelumnya. Panjangnya direncanakan 50 meter dengan lebar lebih dari tujuh meter, lebih panjang dan lebih lebar dari sebelumnya. “Desainnya sedang digarap. Dana yang dibutuhkan sekitar Rp15-20 miliar,” kata Bambang.
Sejumlah petugas dan warga setempat ikut mengatur arus lalu lintas di jembatan yang merupakan jalur utama lalu lintas itu. "Meski sudah bisa dilalui, diberlakukan sistem buka-tutup untuk menghindari beban kendaraan yang berlebihan," kata Kepala Seksi Pencegahan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Ponorogo Setyo Budiono.
ISHOMUDDIN