TEMPO.CO, Jakarta: Wakil Gubernur DKI Jakara, Basuki Tjahaja Purnama, mengatakan dirinya akan meminta diadakan survei ke rumah susun sederhana sewa di Jakarta. Tujuannya, agar pemerintah bisa mengetahui kemampuan warga membayar biaya sewa rusun. "Jangan sampai dia mengaku tidak mampu, tapi pakai pulsa Rp 300.000, merokok sehari sebungkus Rp 15.000. Ini harus disurvei," kata Basuki, Sabtu, 11 Mei 2013.
Menurut pria yang memiliki sapaan akrab Ahok itu, penyewa rusun akan dikenai harga normal Rp135.000 per bulan. Namun jika mereka memang tidak mampu, pemerintah akan memberikan keringanan. "Silakan mengajukan SKTM (surat keterangan tidak mampu)," katanya.
Penyewa yang tak memiliki pekerjaan, menurut Ahok, akan diminta menempati Rusunawa Marunda. Soalnya pemerintah akan membangun kawasan industri di atas lahan 170 hektare yang bisa menampung sekitar 250 pekerja. "Kalau tidak mau dipindah ke Marunda kan aneh, di Jakarta mau hidup atau ngerampok?" katanya.
Ahok mengatakan dirinya kecewa dengan adanya oknum yang melarang warga pindah ke Marunda. "Jadi di Jakarta ini memang ada sekelompok orang yang dapat uang dari main-main tanah, uang ganti rugi," katanya.
ANGGRITA DESYANI
Baca juga:
Jokowi Bakal Bangun Rumah Susun Khusus Buruh
8 Syarat Menjadi Penghuni Rusunawa Marunda
Lahan Pasar Rumput Akan Dijadikan Rumah Susun