TEMPO.CO, Jakarta -Risa Suseanty terbilang tangguh. Atlet balap sepeda nasional spesialis sepeda gunung dan BMX itu tak pernah takut menghadapi segala medan. Berbagai lomba balap sepeda tingkat nasional maupun internasional pun pernah dia menangi. Tapi jangan pernah menempatkan perempuan 32 tahun ini di ruangan yang sempit. Dia bakal menolak keras.
“Aku enggak suka ruangan sempit, kayaknya sesak,” katanya.
Ketika berada di mobil, perempuan asal Bandung itu selalu meminta kursi di depannya dimajukan supaya ruangan di depannya lebih lapang. Bila ia bepergian menggunakan bus atau pesawat, Risa selalu memilih duduk di kursi paling pinggir dekat lorong.
Pernah suatu kali ketika naik pesawat ia terpaksa duduk di samping jendela. Akibatnya, penumpang yang duduk di sampingnya dibikin repot. Maklum, Risa tak bisa duduk tenang di kursinya. Bolak-balik dia meninggalkan tempat duduknya.
“Aku merasa keram perut dan keram kaki bila ada di tempat sempit,” katanya.
Tapi, menghindari kursi pesawat di dekat jendela bukan berarti ia tidak bisa melihat pemandangan di balik jendela. Ketika pesawat Lion Air yang ditumpanginya gagal mendarat di landasan pacu Bandar Udara Ngurah Rai, Bali, beberapa waktu lalu, Risa dapat melihat dengan jelas detik-detik kejadian tersebut.
Kebetulan selama 30 menit sebelum kecelakaan tanpa korban jiwa itu ia asyik berbincang-bincang dengan suaminya, yang duduk di sebelah kirinya. Karena jendela pesawat juga berada di sebelah kiri, ia pun bisa melihat ketika pesawat mendekati laut.
“Saya sempat heran kenapa lama-lama lautnya dekat sekali, sampai akhirnya ada suara dentuman kuat sekali,” katanya mengingat pengalaman itu.
MITRA TARIGAN