TEMPO.CO , Jakarta:Kepala Biro Penerangan Masyarakat Markas Besar Kepolisian RI, Brigadir Jenderal Boy Rafli Amar mengatakan terduga teroris Abu Roban merupakan satu jaringan dengan sejumlah buronan teroris Poso. Tokoh teroris yang tewas dalam penggerebekan Datasemen Khusus 88 Antiteror Kamis, 9 Mei lalu ini merupakan yunior dari tiga pimpinan teroris alumnus Poso yang kini masih buron yaitu Santoso, Autat Rawa, dan Upik Lawangah. "Mereka semua kami duga saling berkaitan," kata Boy saat dihubungi, Sabtu, 11 Mei 2013.
Keterkaitan Abu Roban dengan jaringan ini terlihat dari latar belakang Abu Roban yang pernah berlatih di Poso. Polisi menduga, keaktifan Abu Roban dalam jaringan teroris ini belum sampai sepuluh tahun. Namun polisi memastikan dalam kelompok teroris yang dilumpukan Densus 88 selama dua hari terakhir, Abu Roban mengambil sebagai koordinator gerakan. "Kami tidak tahu pasti apakah istilahnya pimpinan atau apa, tapi Abu Roban ini dominan."
Abu Roban dan jaringannya, menurut Boy, kabur dari Poso sebelum terjadi penggerebekan besar-besaran oleh Densus 88 ke pusat latihan teroris di Poso pada akhir tahun lalu. Selain kelompok Abu Roban, sebagian kelompok teroris ada yang lari ke Nusa Tenggara Barat dan melakukan serangkaian teror di Dompu, dan ke Purwakarta yaitu rombongan Badri cs.
Meski terpisah, kepolisian menduga, jaringan teroris yang tersebar di beberapa wilayah ini masih terus berkomunikasi satu sama lain. Karena itu, meski kelompok Abu Roban sudah dilumpuhkan, Mabes tetap akan melakukan penelusuran dan penyelidikan terhadap belasan teroris yang berhasil ditangkap dalam dua hari penggerebekan.
Tertangkapnya kelompok Abu Roban kata Boy belum bisa membuat densus tenang karena sejumlah pimpinan jaringan teroris alumnus Poso seperti Santoso dan Upik Lawangah masih bebas. "Kondisi ini yang kami waspadai, makanya kami harus mengungkap lebih jauh lagi jaringan teroris ini."
Sedang mengenai kepemimpinan Mujahidin Indonesia wilayah Barat yang dipegang oleh Abu Roban, menurut Boy seperti disampaikan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme, Ansyaad Mbai tak terlalu menjadi fokus Mabes. "Kami kan fokusnya tidak di organisai. Kami melihat dari sisi apakah seseorang melakukan tindakan mengarah teror dan melanggar dari sisi hukum."
IRA GUSLINA SUFA
Terhangat:
Teroris | Edsus FANS BOLA | Ahmad Fathanah | Perbudakan Buruh
Baca Juga:
Reuni Mesra Ahmad Fathanah & Istri Mudanya
PKS Bungkam Soal Kicauan Mahfudz Siddiq
KPK: PKS Jangan Membalikkan Fakta
Fatin Lupa Lirik, Bebi: Ini Bukan Idola Cilik
Ahok: Komnas HAM Tidak Paham Keadilan
Rumah Seharga Rp 5,8 M, Fathanah Masih Nunggak
Ahok: Pemprov Tak Perlu Datang ke Komnas HAM
Istri Wali Kota Belanda Berebut Foto Bareng Jokowi
Ahok Ingin Tahu Alasan Detil Penolakan Deep Tunnel