TEMPO.CO, Jakarta - Mereka bukanlah kelompok suporter yang selalu hadir di tribun selatan stadion Stamford Bridge, London. Apalagi yang selalu menantang suporter lawan untuk berkelahi seusai laga di gang-gang sempit sekitar Stamford Bridge.
Mereka hanya sekumpulan fans Chelsea jaman sepak bola modern-nya Rupert Murdoch dan Margareth Tatcher yang lebih santun. Mereka tidak mengalami gegap gempita hooliganisme Chelsea era 1960-1980-an. Namun mereka tidak kalah loyal dari Northstand, Shed, sampai Headhunters--firma suporter fanatik Chelsea--sekalipun, kendati hanya menonton The Blues dari layar kaca.
"Mereka sampai bela-belain nyewa kamar hotel biar bisa lihat siaran televisi kabel," kata Sekjend Chelsea Indonesia Suporter Clubs (CISC), Starra Anna, Jumat, 10 Mei 2013. Yang dimaksud "mereka" oleh Starra adalah empat orang pendiri CISC.
Saat itu masih tahun 2000-an awal. Siaran Liga Primer Inggris baru bisa diakeses lewat televisi parabola dan kabel. Baru pada 2003, stasiun televisi nasional TV7 menyiarkan pertandingan-pertandingan liga Inggris.
Tak beda jauh, fans Chelsea lainnya seperti Juan Tama harus nebeng ke tetangga untuk menonton Chelsea. "Waktu itu kebetulan rumah gak punya parabola, jadi nebeng ke tetangga. Itupun kalau pas nyetel bola, kalau gak ya gak nonton," kata Chants Leader CISC Regional Bandung, Juan Tama. Baru setelah Liga Primer Inggris beredar luas di televisi nasional, Juan mengaku belum pernah melewatkan pertandingan Chelsea.
Lima bulan setelah Liga Primer Inggris tayang di Indonesia, keempat founder CISC lantas mendirikan Chelsea Indonesia Supporters Club pada 7 Oktober 2003. "Awalnya mereka cuma kenal biasa. Terus aktif lewat milis, sering ketemuan, akhirnya resmi mendirikan CISC," kata Starra. "Tujuannya cuma mengakomodasi penggemar Chelsea di Indonesia."
Setelah nyaris sepuluh tahun berdiri, anggota CISC yang sudah berkartu anggota mencapai 8000 orang di seluruh Indonesia. Kemungkinan jumlah tersebut bertambah karena itu adalah angka dari setahun kemarin. (Baca juga: Edisi Khusus Fans Bola)
KHAIRUL ANAM
Baca juga:
Jamu Persela, Persib Waspadai Aksi Gustavo Lopez
Lampard Bikin Rekor, Chelsea ke Liga Champions
Visa, Hambatan United Indonesia ke Old Trafford
MU Diteror Bom, United Indonesia Tabur Bunga
Sebelum Mundur, Ferguson Telepon Mourinho
United Indonesia: Fergie Pensiun di Waktu yang Pas