TEMPO.CO, Denpasar - Sebanyak 95 imigran gelap asal Timur Tengah yang ditangkap aparat Direktorat Kepolisian Perairan (Ditpolair) Kepolisian Daerah Bali, hingga hari ini, Senin, 13 Mei 2013, telah ditampung di tiga hotel di kawasan Denpasar untuk menjalani pemeriksaan lebih lanjut.
Para imigran gelap yang menumpang sebuah perahu tradisional tersebut ditangkap Ditpolair Polda Bali saat melakukan patroli di kawasan perairan Selat Badung, pada Minggu pagi, 12 Mei 2013. Mereka akan menuju Australia.
Direktur Polair Polda Bali Komisaris Besar Polisi Tubuh Musyareh menjelaskan, mereka secara bertahap bersedia keluar dari perahu yang mengangkutnya. Semula bahkan mereka menolak dikeluarkan dari perahu.
Pada gelombang pertama, yakni Minggu siang, 12 Mei 2013, hanya 21 orang yang keluar. Sekitar jam 19.00 WITA disusul 14 imigran asal Turki. Saat-saat selanjutnya disusul oleh imigran lainnya, dan hingga menjelang Senin subuh, seluruh imigran gelap bisa dikeluarkan dari perahu. "Semuanya masih didata oleh pihak imigrasi," kata Tubuh, Senin, 13 Mei 2013.
Penempatan sementara para imigran gelap di hotel karena Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Denpasar sudah melebihi kapasitas. Apalagi saat ini masih diisi oleh imigran gelap yang tertanggap beberapa waktu sebelumnya.
Selain mengosongkan kapal dari penumpang, aparat Ditpolair Polda Bali juga telah mengamankan seluruh barang-barang bawaan milik para imigran gelap. Bahkan juga seluruh barang lain yang ada di kapal, termasuk bahan bakar kapal. "Kami sudah mengamankan 8 jirigen solar sebagai barang bukti," ujar Tubuh.
Seluruh barang tersebut kini berada di tangan penyidik Direktorat Reskrimum Polda Bali. Perau pun sudah dijadikan barang bukti.
KETUT EFRATA
Topik Terhangat
Teroris | Edsus FANS BOLA | Ahmad Fathanah | Perbudakan Buruh
Berita terpopuler:
Pengamat Hukum: PKS Tidak Salah
Kisah Buruh Panci yang Kabur dan Ditangkap Tentara
Angkringan Tak Sehat Sumber Penularan Hepatitis A
Ratusan Penumpang Citilink Mengamuk di Adisutjipto