TEMPO.CO, Jakarta--Juru bicara KPK, Johan Budi, S.P., mengatakan tak mempersoalkan tudingan Ketua Dewan Syuro Partai Keadilan Sejahtera Hilmi Aminuddin yang menyebut rekaman pembicaraan di tangan penyidik adalah bluffing. Johan justru mengatakan setiap orang bebas berpendapat. "Tentu hak setiap orang tuk mengatakan apa saja," kata Johan, Selasa, 14 Mei 2013.
Hari ini, Hilmi diperiksa KPK sekitar lima jam, sebagai saksi untuk Ahmad Fathanah, tersangka kasus suap terkait pengurusan kouta impor daging sapi di Kementerian Pertanian. Seusai pemeriksaa, Hilmi mengaku dicecar pertanyaan oleh penyidik seputar rekaman pembicaraan di antaranya Ahmad Fathanah dan Ridwan Hakim, putra Hilmi.
"(Soal rekaman yang) sudah banyak ditulis, ada semua rekaman tapi semua blaffing," kata Hilmi. Dia yang kembali dikonfirmasi mengatakan tidak mengetahui isi pembicaraan di rekaman tersebut. "Rekaman dibuka, tapi semua blaffing semua," kata dia.
Ihwal rekaman tersebut, Johan mengaku tidak memperoleh informasinya dari penyidik. "Kalaupun ada rekaman itu, penyidik KPK pasti mendasarkan kepada bukti-bukti yang ada untuk dikonfirmasi," kata Johan.
Kasus korupsi ini terungkap saat KPK menangkap Ahmad Fathanah bersama uang suap sebesar Rp 1 miliar dari petinggi PT Indoguna Utama --perusahaan impor daging sapi -- Arya Abdi Effendy dan Juard Effendy. Uang itu diduga untuk Luthfi Hasan Ishaq, mantan Presiden PKS. Sehari kemudian, Luthfi menyusul dijadikan tersangka suap sekaligus pidana pencucian uang bersama Fathanah.
Adapun Hilmi diduga ikut terlibat dalam suap tersebut. Jejak Hilmi terlihat dari keterkaitan anaknya, Ridwan Hakim. Ridwan pun sudah diperiksa oleh KPK. Kemarin, Presiden PKS Anis Matta juga diperiksa oleh KPK.
Nama lain yang ikut mengaitkan mereka, Ahmad Zaki, dijadwalkan diperiksa hari ini, namun tidak datang. Johan mengatakan belum dapat konfirmasi alasan Ahmad Zaki tidak memenuhi panggilan penyidik.
Adapun Hilmi membantah terlibat dalam kasus korupsi tersebut dan membantah pernah penerima duit dari Fathanah. Dia juga mengaku tidak mengenal Fathanah.
Johan juga menjelaskan, pemeriksaan Hilmi tidak terkait dengan jabatannya sebagai Ketua Dewan Syuro PKS. Tetapi pemeriksaan tersebut berkaitan dengan pribadi Hilmi.
"Pemeriksaan pak Hilmi, kemudian pak Anis Matta, itu tidak terkait dengan jabatan yang bersangkutan sekarang, tetapi seseorang Hilmi dan Anis Matta karena keterangannya dibutuhkan," kata Johan. Simak kasus suap impor daging yang melibatkan petinggi PKS.
RUSMAN PARAQBUEQ
Topik Terhangat
PKS Vs KPK | Edsus FANS BOLA | Ahmad Fathanah | Perbudakan Buruh
Baca juga:
Protes Penyitaan Mobil, PKS Akan Laporkan KPK
PKS: Mobil-Mobil Itu Urusan Luthfi
M. Jasin: KPK Sekarang Terlalu Sopan
Reuni Mesra Ahmad Fathanah & Istri Mudanya